"Tha, lu kenapa si?" tanyaku yang masih penasaran dengan sikap Atha yang tiba-tiba cuek kepadaku. Apa salahku?
"Nggak papa, Giandra," jawab Atha dan kembali fokus pada papan tulis dan bu Ane yang sedang menjelaskan pelajaran hari ini.
"Hari ini ibu akan kasih kalian tugas, buat satu buah puisi dengan teman sebangku. Sekian dari ibu, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu."
"Waalaikumsalam," jawab siswa-siswi secara serempak.
"Kapan mau ngerjainnya?" tanyaku pada Atha, padahal jika aku mau. Aku bisa mengerjakannya sendiri.
"Hari ini, lebih cepat lebih baik," jawab Atha dengan nada yang tidak terkesan cuek seperti tadi.
"Di rumah gua ya," ajakku dan Atha hanya mengangguk. "Okee," seruku dengan cepat.
Dengan cepat, aku mengirimi pesan ke mama untuk memasakiku makanan yang enak dan bilang terlebih dahulu. Apa mama mengizinkan. Ah pasti sih mama mengizinkan tidak mungkin sampai tidak.
"Kamu sudah makan?" tanya Atha, membuatku menengok ke arahnya.
"Belum," kataku dengan jujur, karena memang belum makan.
Atha mengambil sesuatu dari tasnya, kotak bekal. Ah iya, aku jadi ingat kotak bekal dari Ardian. Nanti saja aku makan deh.
"Nih, tadi bibi saya bikin omelete. Kamu mau?" tanya Atha, aku menggeleng. Padahal dalam hati, aku ingin sekali. Terlihat sangat menggiurkan.
"Sudah, saya tau kamu mau. Nih makan," ucap Atha sembari mendorong kotak bekalnya ke depanku.
"Makasih, Tha," ucapku dengan tersenyum.
****
Hallo, hari rabu ya. Up sesuai jadwal acik💓😚 pendek-pendek asal update wkwk:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Giandra [Completed]
Short Story(Perfect cover by @alphagraphic) Giandra Claretta, gadis pintar dengan wajah cantik. Dipertemukan dengan Atha, laki-laki yang menurut Giandra sangat asik. Giandra tidak mempercayai sebuah cinta dengan waktu singkat, tetepi bagi Atha itu semua bisa t...