'Saya suka jika belajar matematika terus dipasangkan sama kamu.' - Atha Bintang.
GIANDRA💓
Pelajaran kedua kali ini, aku sangat bersemangat. Karena sekarang adalah pelajaran Pak Nana, guru Matematika, terbaikkk yang pernahku temui. Bayangkan saja, ia tidak pernah marah, ataupun membentak-bentak siswa-siswinya. Banyak siswa-siswi yang sangat suka dengan kepribadian Pak Nana.
Aku bersenandung sambil menunggu pak Nana, yang belum juga masuk ke kelas. Quella menatapku dengan isyarat.
"Apa?" tanyaku.
Quella memberi isyarat untuk aku menengok. Karena penasaran aku pun menengok kearah belakang, betapa kagetnya. Atha sedang memandangku, dengan senyuman manis yang tercetak dibibirnya.
Untuk beberapa saat aku terkunci akan tatapan Atha. Warna bola matanya seketika seperti menghipnotisku.
"Ehem," dehem Sheren, membuatku tersadar dengan salah tingkah.
Mereka tertawa, termasuk Atha. Tawanya unik, aku suka. Aku suka tawanya, bukan orangnya, ingat!
Aku menyunggingkan senyum saat pak Nana memasuki kelas. Ia tau jika ada siswa baru di kelas ini, yang membuat kelas ini genap dengan 30 siswa-siswi.
"Selamat siang, gimana masih semangat belajar pelajaran saya kan?" tanya pak Nana dengan riang seperti biasa.
"Masih pak," teriakku, membuat semua menengok ke arahku.
Pak Nana tertawa, "Oke, sekarang saya mau kasih tugasnya berpasangan. Jangan sendiri mulu, kayak jomblo ha ha."
Semua tertawa mendengar perkataan pak Nana, pelajaran matematika yang susah akan terasa mudah jika diajarkan oleh pak Nana.
"Nah, kalian masih ingat pasangan mengerjakan tugas dua minggu lalukan?" tanya pak Nana, membuat semua bersorak iya.
Aku hanya diam. Karena aku tidak masuk pada saat itu, karena Mama datang. Pak Nana memperhatikan diriku yang tidak heboh seperti biasanya, ia tersenyum.
"Giandra belum ada pasangan?" Pak Nana bertanya padaku.
Aku hanya menggeleng.
"Kasian banget ha ha, yaudah kamu sama anak baru yanh di pojok itu aja. Siapa namanya?"
"Atha, pak."
"Oke, Gia sama Atha ya. Silahkan kamu pindah duduk di samping Atha," kata pak Nana.
"Siap pak," ucapku dengan memberi hormat.
Pak Nana memberikan beberapa lembar soal yang harus dikerjakan. Aku dan Atha membagi, 5 lembar untukku dan sisanya untuk Atha. Kelas mulai berisik karena soal semakin kebawah semakin susah.
Hanya butuh waktu lima belas menit untukku dan Atha menyelesaikan tugas dari pak Nana. Sisa waktu masih ada empat puluh lima menit lagi, dan aku hanya menghabiskan dengan mengobrol bersama Atha.
"Lu kenapa pindah ke sini? Padahal Bandung itu nggak kalah keren," ujarku.
"Saya nggak bilang Jakarta jauh lebih keren dari Bandung, saya pindah ke sini karena urusan pekerjaan ayah saya," kata Atha.
Aku hanya mengangguk-angguk.
Atha memang beda. Susah untuk mengajaknya berdiskusi. Karena pasti ada saja hal yang aku perdebatkan dengannya.
GIANDRA💓
Happy new year🎆🎉 Atha sama Giandra ucapin paling awal he he😂 terus baca kisah ini yaa, bye-bye.
![](https://img.wattpad.com/cover/133110706-288-k868274.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Giandra [Completed]
Short Story(Perfect cover by @alphagraphic) Giandra Claretta, gadis pintar dengan wajah cantik. Dipertemukan dengan Atha, laki-laki yang menurut Giandra sangat asik. Giandra tidak mempercayai sebuah cinta dengan waktu singkat, tetepi bagi Atha itu semua bisa t...