30 - Jalan Berdua

3K 146 3
                                    

"Gi, pulang sekolah nanti jalan yuk," ajak Atha membuatku tersentak kaget.

"Kemana?" tanyaku yang sudah tidak secanggung tadi.

"Kemana aja, asal nyenengin kamu," kata Atha membuatku tertawa.

"Gua ngikut lu kemana aja," ucapku lalu memasuki barang-barangku ke dalam ransel karena bel pulang telah berbunyi.

"Yaudah, kita muter-muter kota Jakarta. Naik motor saya, mau kan?" tanya Atha, dan aku langsung mengangguk saja.

Aku berpamitan dulu dengan Sheren dan Quella walau masih sedikit diacuhkan oleh keduanya aku hanya bisa berharap keduanya kembali seperti dulu.

Aku berjalan menuju parkiran berdua dengan Atha, setelah itu aku menaiki motor Atha dan meluncur membelah kemacetan Ibu Kota Jakarta.

Aku dan Atha berkeliling, melewati monas dan terus berkeliling. Aku tertawa senang, karena jarang sekali aku seperti ini, berjalan-jalan menggunakan motor.

Setelah puas berkeliling, aku dan Atha mampir ke sebuah kafe. Tidak terlalu ramai, karena jam sudah menunjukan pukul lima sore.

Aku dan Atha duduk di dekat jendela.

"Kamu senang?" tanya Atha dengan tersenyum.

"Iya lah, gua jarang banget naik motor asal lu tau," kataku dengan senyuman riang.

"Atha," panggil seseorang membuatku menengok.

"Eh, kak Aileen," sapa Atha, membuatku mengernyit bingung. Bukannya ini perempuan yang ada di mall beberapa hari lalu.

"Gi, kenalin ini anak paman saya. Namanya Aileen, baru pulang beberapa bulan lalu dari London," ucap Atha memperkenalkan kak Aileen padaku.

"Hai, kak," sapaku dengan tersenyum.

"Hai, ternyata ini yang namanya Giandra. Cantik, pinter juga kamu nyari ceweknya Tha," ucap kak Aileen membuat pipiku memanas.

Apa Atha sering membicarakanku pada kak Aileen?

"Ah, kakak bisa aja," ucapku dengan terkekeh.

"Yaudah, aku duluan ya. Have fun, Tha, Gi." Kak Aileen pergi meninggalkan aku kembli berdua dengan Atha.

Ternyata dia sepupu Atha, aku hampir saja salah paham dengan semua ini.

****

Giandra [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang