Sepulang sekolah, aku mendapatkan sms dari Atha. Jika ia ingin bertemu denganku, di kafe depan sekolah. Akhirnya aku menghampirinya terlebih dulu.
Saat aku membuka pintu kafe, aku langsung melihat Atha yang duduk di pojok kafe.
"Hai, Tha," sapaku seperti biasanya.
"Hai, Gi," sapa Atha balik.
"Kenapa nggak sekolah?" tanyaku dengan bingung, karena jika Atha sakit Atha tidak mungkin ada di sini.
"Ada urusan sedikit tadi," jawab Atha dan aku hanya mengangguk.
"Gi," panggil Atha.
"Kenapa?" tanyaku bingung, karena tidak biasanya raut wajah Atha seperti ini.
"Ini emang terlalu cepat, tapi saya nggak bisa bohong lagi. Kalau saya punya perasaan sama kamu," ucap Atha membuatku mengernyit bingung.
"Maksud lu, Tha?" tanyaku dan tiba-tiba Atha memegang tanganku.
"Saya mau kita lebih dari seorang teman, saya mau kita punya hubungan yang lebih spesial," ucap Atha lagi. Dan sekarang aku paham maksud dari pembicaraannya.
"Tapi, Tha-"
"Kamu nggak harus jawab sekarang, saya tunggu besok jawab kamu. Saya duluan ya," ucap Atha lalu pergi meninggalkan kafe.
Apa secepat itu? Bahkan di dalam hatiku belum ada rasa yang tumbuh untuk Atha.
Lantas aku harus bagaimana?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Giandra [Completed]
Short Story(Perfect cover by @alphagraphic) Giandra Claretta, gadis pintar dengan wajah cantik. Dipertemukan dengan Atha, laki-laki yang menurut Giandra sangat asik. Giandra tidak mempercayai sebuah cinta dengan waktu singkat, tetepi bagi Atha itu semua bisa t...