Setelah kepergian Atha, aku merasakan ada yang kurang di hidupku. Hatiku terasa terus gelisah, entah mengapa. Bahkan aku selalu tiba-tiba ingat dengan Atha.
Ada apa dengan hatiku, mengapa bisa seperti ini. Aku tidak mungkin merasakan yang namanya rindu, tidak mungkin. Tapi jika benar, apa aku rindu Atha?
"Gi, muka lu kenapa sih?" tanya Quella yang mungkin menyadari jika aku gelisah.
"Nggak papa," jawabku cepat.
"Gua yakin lu lagi mikirin Atha," ucap Sheren membuatku menengok ke arahnya.
"Apaan sih lu," kataku dengan nada kesal.
"Giandra, udah keliatan kali. Saat lu merespons gua yang nyebut nama Atha. Lu kenapa? Kangen? Nyesel? Gi, gua udah bilang. Lu itu cinta sama Atha, tapi lu-nya aja yang terlalu gengsi dan entahlah gua nggak ngerti," kata Quella, aku hanya menunduk apa benar yang diucapkan Quella.
"Kalau gua jadi lu, nggak akan gua tolak tuh sih Atha," timpal Sheren membuat hatiku semakin gelisah dan terus terbayang wajah Atha.
"Terus gua harus gimana?" tanyaku membuat Quella dan Sheren bersorak.
"Coba hubungan dia," ucap Sheren memberi saran.
Aku langsung mengambil ponselku dan mengetikkan pesan untuk Atha.
Giandra : Tha.
Giandra : Lu udah sampe?
Giandra : Tha, bales dong."Nggak dibales, kayaknya nomornya nggak aktif," ucapku dengan mendengus sebal.
"Rasain tuh rindu, makanya jangan terlalu jual mahal Giandra Claretta," teriak Sheren dan Quella secara bersamaan. Membuat hatiku memanas.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Giandra [Completed]
Truyện Ngắn(Perfect cover by @alphagraphic) Giandra Claretta, gadis pintar dengan wajah cantik. Dipertemukan dengan Atha, laki-laki yang menurut Giandra sangat asik. Giandra tidak mempercayai sebuah cinta dengan waktu singkat, tetepi bagi Atha itu semua bisa t...