11 - Makan Bubur

4.1K 214 6
                                    

"Pak, buburnya dua ya," ucap Atha lalu duduk di sampingku.

Aku menyeruput teh hangat merasakan dengan nikmat, hawa panas yang menjalar di tenggorokkanku. Mataku terpejam, saat membuka mata aku hampir berteriak. Melihat Atha yang sedang tersenyum sambil menatapku.

"Lu kenapa?" tanyaku heran.

"Nggak papa, kamu cantik," kata Atha dengan enaknya.

Tanpa memikirkan bagaimana kondisi hati serta wajahku yang mulai memerah. Jujur, aku adalah perempuan yang sangat mudah mengalami blushing.

"Apaan si lu," gerutuku membuat Atha terkekeh.

"Nih Mas, Mba buburnya," kata penjual bubur.

"Makasih, Pak," kataku dan Atha.

Aku mulai menyendokkan bubur ke mulutku, begitu pun Atha. Tidak ada yang berbicara, Atha sibuk pada makanannya begitu pun aku. Pagi-pagi dengan udara yang sedang mendung, sangat cocok menikmati makanan hangat. Ditambah bubur ini sangat enak, dengan suiran ayam, serta telur puyuh.

Tidak butuh waktu lama untuk aku menyelesaikan makanku, karena makan di tempat umum dengan tempo yang lama akan membuatku sedikit canggung.

"Lama lu makannya," cibirku sambil mengelap mulutku dengan tissu.

Atha hanya diam, masih sibuk menyuapkan bubur ke dalam mulutnya. Atha mengelap mulutnya dengan tissu dan menatapku.

"Gua ngomong malah dicuekin," ucapku.

"Maaf, Ibu saya bilang kalau lagi makan nggak boleh sambil ngomong," jelas Atha sambil menatapku.

Aku terdiam, "Hem, iya nggak papa."

Aku tidak menyangka ada laki-laki seperti Atha dizaman seperti ini.

"Lu tadi ke perumahan gua naik apa?" tanyaku yang mulai penasaran.

"Naik ojek," jawab Atha seadanya.

"Lu nggak punya motor atau apa gitu?" tanyaku lagi membuat Atha mendongak.

"Saya cuma punya sepeda, itu pun harus diperbaiki dulu," jawab Atha lagi.

Aku hanya manggut-manggut mendengar jawaban Atha.

"Kamu nggak malu 'kan, jalan sama saya?" tanya Atha dengan menatapku.

Aku melihat soror matanya yang sangat serius.

"Ya nggak 'lah, kalau malu ngapain gua mau jalan sama lu," jawabku dengan terkekeh.

Aku rasa Atha selalu ada saja hal yang membuatku penasaran. Tentang kehidupan lamanya di Bandung, dan alasan kepindahan Atha. Itu pertanyaan yang terus berputar di otakku.

****

Ide cerita ini ngalir wkwk, ada yang penasaran sama kehidupan Atha? Besok senin😞😂 mager upacara *janganditiru😂 see you😂

Giandra [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang