It's Me -5

2.4K 235 34
                                    


Beberapa minggu berlalu.

Semua berjalan lancar,Krystal sudah terbiasa belajar bersama Amber karena paksaan Victoria pastinya.Ke mana mana selalu dikawal Amber dan ibunya hingga sifat nakalnya sedikit terlupakan meski kadang masih melakukan phone sex dengan Suho.

"Cepat sarapannya nanti telat ke Gereja dan kita ke rumah sakit setelahnya"

"Aih sabar dasar (xxxx)"kesal Krystal masih sibuk menghabiskan sarapannya bahkan baru ia mengigit rotinya.

"Sudah bawa saja"
Cepat tanpa penolakan mengambil roti di tangan Krystal ,memasukan ke kotak bermaksud sarapan di mobil.

"Ayo Amber''
Ia tarik juga Amber yang sedang menghabiskan susu,untung kejadian itu tidak terulang lagi.

Jika sudah begini memilih diam,marah atau mengomel pun tidak ada gunanya.Victoria sama kerasnya dan tidak suka penolakan.

...

Krystal sangat bosan duduk di sofa,hampir sehari ia di rumah sakit tidak melakukan apapun.Keadaan Neneknya sedikit memburuk maka harus di rawat beberapa ini.
Ia menatap sekitar tidak menemukan Amber di sana padahal tadi ada di sana,mungkin sama bosannya dengannya "Lebih baik aku pulang kalau seperti ini"keluh gadis itu berdiri.

"Mau kemana..??"
"Aigoo,Umma aku hanya ingin ke toilet"

Ibunya tertawa kecil karena takut Krystal nekat seperti yang sudah sudah yaitu kabur dan berakhir di rumah Suho,merokok dan mabuk di sana.

Hingga malam pun sama,semakin membosankan bahkan banyak teman Victoria datang membuatnya sedikit tidak nyaman.

Krystal memainkan ponselnya,mengirim pesan ke Amber setidaknya ia butuh seseorang untuk membawakan makan atau bahkan menemaninya keluar.

"Aku bahkan tidak punya nomornya"
Krystal tidak habis ide,ia mengambil ponsel Victoria yang pasti terdapat nomor Amber di sana,ia kirimi pesan juga agar Amber datang.

"Apa ini kontaknya..??"Krystal berpikir namun hanya menemukan kontak yang aneh karena yang lain nama asli semua "Little Boy"Seketika ia melirik tajam ke arah Ibunya yang sibuk berbincang dengan tamu.
"Aigoo..centil sekali Umma"

Satu lagi ia salin nomor itu ke ponselnya"Orang aneh"Save!!

Ini bukan kebiasaan seorang Krystal Jung...

Tak berapa lama Amber datang kemudian duduk di dekat Victoria.Dia hanya diam karena Victoria masih sibuk sedang Krystal pura pura tidak tahu apa apa.

Keadaan sedikit hening karena satu persatu pembesuk pulang menyisakan seorang pastur tua yang masih duduk di dekat Amber.

"Beliau sudah tua dan mungkin ini saatnya,kau harus belajar Ikhlas Vic"kata Pastur yang tak lain teman dekat Ibunya.

"Apa yang harus aku lakukan ..??"
Pastur itu menggeleng ,ia terus memperhatikan Ibu Victoria yang terbaring lemah di sana bahkan alat kedokteran sudah menolak di tubuh itu.Hanya terbaring dengan mata terbuka setiap harinya.Penyakit aneh yang kapan saja kambuh .Dokter di rumah sakit juga sudah angkat tangan.

"Alangkah baiknya kau siapkan baju yang berwarna putih dan sepatu untuk beliau"

Victoria langsung menitihkan air mata.Ia belum siap kehilangan ibunya,demi apapun dia belum siap.

"Umma Hikss"ia tatap Ibunya,Krystal yang duduk juga terlihat lesu bahkan menahan air matanya.

"Kalau begitu sama pamit"Pastur itu berpamitan.

"Tidak!! Umma kamu harus sembuh"Wanita itu menghampiri Ibunya.Ia menangis di sana hingga kakinya lemas dan terjatuh ke lantai.

"Nyonya"Amber membantu Victoria yang terjatuh.Air matanya terus membasahi pipi itu.

It's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang