It's Me-11

1.8K 213 42
                                    


....

....

....

"Biar aku turun sendiri"ujar Krystal menahan lengan Amber yang hendak keluar membukakan pintu untuknya.

"Pergilah"
"Tidak ada kata kata lainkah..? Ia mendengus kesal,Amber tetap saja cuek setelah kejadian di Villa itu meski ia sudah mengatakan jangan lakukan itu padanya lagi.

"Nanti kamu terlambat"
Gadis itu semakin kesal,setidaknya ia butuh kata kata semangat dari Amber.Ia hanya ingin banyak bicara padanya,tersenyum padanya dan tidak sedingin itu.

"Mana ponselmu..??
Amber sama sekali tidak bergerak mengambil ponselnya hingga Krystal mengambil dari saku kemejanya "Aish dasar pencuri!
"Diamlah!!
Tentu Amber diam dengan tingkah Krystal yang mengecek ponselnya.

"Nah nanti kamu bisa hubungi aku"jelas Krystal setelah memasukan nomornya ke ponsel Amber.Orang itu tetap diam memasukan ponsel ke sakunya kembali.

"Dompetmu"
Kini Krystal meminta dompet Amber "Untuk apa lagi???" Namun Amber kali ini menyerahkan dompetnya.Dia hanya tidak mau berlama lama di sini.

''Kamu tahu aku tidak diberi uang jajan oleh Umma lagi setelah kejadian malam itu dan itu diperpanjang karena membuat kepalamu pecah!
Amber tertawa dalam hati,Victoria sudah mulai tegas dengan Krystal.Mungkin dulu tidak sekeras ini pada Krystal .

"Aku ada kegiatan sampai besok baru pulang dan Umma hanya memberi bekal roti saja.Setidaknya aku butuh beberapa uang"Kekeh Krystal seraya mengambil beberapa uang milik Amber "Lagi pula ini uang Umma bukan??
"Itu uang gajiku,bukan uang Ummamu"Amber mengambil kembali dompetnya.Itu uang gajinya bekerja di Toko bukan Victoria yang memberi secara langsung.
Krystal tersenyum tipis kemudian "Gumawo"ia mendekat kemudian mencium pipi Amber "Aku akan ganti nanti"tambahnya kini mengacak rambut Amber.
Ia langsung keluar mobil sementara Amber tercenga,Krystal benar berusaha mendapatkan cintanya dengan cara apapun meski sudah di tolak halus.

From : Princess

Besok jemput aku pukul dua.jangan sampai telat!!

Amber tertawa lalu memasukan lagi ponselnya ke saku setelah membaca pesan singkat dari Krystal.

"Kenapa harus Princess..?? Percaya diri sekali dia. Dia lebih pantas menjadi penyihir"Amber kemudian menganti nama kontak Krystal .

Krystal sudah berkumpul bersama di aula.Sekolahnya akan mengadakan Study di luar sebelum ujian.
Setelah penyuluhan semuanya siap berangkat ke tempat tujuan.

"Hai Krys..akhirnya kita bertemu"
"Hai Oppa..apa kabar..??
"Bisa kau lihat aku baik baik saja.Ah ya bagaimana kalau kita..."bisik seseorang di telingga Krystal.
"Oppa yakin tidak ketahuan nanti..??"
"Aku akan cari tempat yang aman tinggal kau sediakan barangnya saja"Suho terkekeh tak habisnya mengajak Krystal untuk melakukan hal yang tidak baik dan dengan mudahnya Krystal menyutujui itu meski berulang kali dilarang dekat Suho.Ya gadis sepertinya tidak mudah jera dengan cara apapun.

"Oh bisa diatur"Krystal tersenyum dalam hati.Beruntung ia meminta uang pada Amber tadi pagi untuk setidaknya membeli rokok untuk pesta bersama nanti "Ajak Seulgi juga''tambah Suho kemudian pergi.

....

Keesokannya Amber sudah menunggu di sekolah Krystal seperti biasa ,ya sang Tuan Putri meminta di jemput di sana namun tak kunjung datang dari yang dijanjikan.

"Lama sekali apa yang dia lakukan huh!! Amber menggerutu Krystal sangat lama dan jika dia yang terlambat pasti marah marah "Seenaknya sendiri!!
Ia tatap langit yang mulai mendung namun Krystal juga belum nampak keluar.Ia juga tidak mungkin masuk ke sekolahan Krystal.
"Pasti dengan Suho lagi!! Tidak jera dasar gadis bodoh!!
Amber tetap mondar mandir di sana hingga menemukan Seulgi keluar dari belakang "Oppa kau menunggu Krystal??"
Amber mengangguk siapa lagi kalau bukan Krystal "Kamu tahu Krystal ada di mana...??"
"Aku lihat tadi sudah keluar"
"Dengan Suho..???"
Seulgi menggeleng"Sendiri tapi dia menangis"kata Seulgi sejenak berpikir.
"Menangis..?? Seulgi hanya mengangguk tidak tahu apa yang terjadi dengan Krystal dan sekarang ada di mana "Ya sudah Oppa aku pulang dulu,Appa sudah menjemput dan lihatlah sudah gerimis, Bye Llama Oppa"
Seulgi menepuk pundak Amber sebelum berlari ke arah mobil yang menjemputnya.

It's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang