[2] Are you ready?

100K 7.2K 738
                                    

Isak tangis yang sepanjang malam menemani Shirin. Ia ketakutan berada disini. Terlebih ia terus memikirkan perkataan gila dari Jungkook.

Shirin di kurung di kamar ini, hanya di beri makan dan minum tanpa kebebasan walaupun dirinya memberontak ingin pulang.

Kini sang surya kembali menampakan dirinya.
Shirin enggan beranjak dari ranjang yang semalam ia tempati hingga detik ini.
Percayalah Shirin sedang kacau saat ini.

"AKU INGIN PULANG! AKU INGIN PULANG SIAPAPUN TOLONG LEPASKAN AKU HIKS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKU INGIN PULANG! AKU INGIN PULANG SIAPAPUN TOLONG LEPASKAN AKU HIKS.. TOLONG.. "

Suaranya mulau parau, ia kembali terisak.
Tak peduli ada yang mendengarkanya atau tidak, tetapi gadis itu tetap nekat untuk berteriak layaknya orang gila yang sedang mengamuk.

Ceklek!

Suara pintu terbuka memunculkan seorang Pria yang sudah rapi memakai jas Hitam, dengan dasi yang menggatung sempurna di lehernya.
Tidak melupakan seringaian khas miliknya, lelaki itu Jeon Jungkook mendekati Shirin lalu duduk di sebelahnya.

"Tidak usah segugup itu Shirin Kim, untuk kali ini aku belum bernafsu untuk menuntut hak-ku dengan keadaanmu yang menyedihkan seperti ini"

Shirin hanya diam, menatap tajam ke arah Jungkook. Jika di tanya keinginannya saat ini; ia hanya ingin mencakar wajahnya kemudian menjadikan dia umpan ikan piranha.

"Aku ingin pulang! Aku tidak mau disini. Aku tidak tahu siapa kau dan mau apa kau?!" ia mendelik tajam, suaranya tercekat menelan saliva nya kuat, menahan gejolak emosi yang tengah ia rasakan saat ini pada lawan bicaranya.

"Sudah kubilang, hidupmu akan jauh lebih terjamin jika kau mau menuruti apa mauku...











... Dan mauku. Hanya seorang bayi."

Shirin membelalakan matanya ia tertegun, bertanya-tanya mengapa Jungkook mengingkan seorang bayi darinya.

"Apa jalang di luar sana tidak mampu memuaskan keinginan busukmu?"

Shirin tertawa getir dengan keadaan yang sangat berantakan, ia tersenyum kecut menertawakan Jungkook yang menurutnya lelaki gila yang tiba-tiba datang di kehidupannya lalu menuntut menginginkan seorang bayi yang lahir dari rahimnya. Cih sungguh tak masuk akal. Memangnya dia siapa? Seenak jidat meminta sesuatu yang tidak mungkin Shirin turuti.

"Sepertinya kau belum tau siapa dirimu, Shirin Kim?"

Shirin tetap bungkam, bahkan sekarang dia mati-matian untuk tidak terpancing.

"Hmm.. baiklah, sepertinya baby girl ku ini sangat membutuhkan bantuanku" Ucapnya sambil mengikis jarak dengan shirin.

Jungkook menatap Shirin dalam. Keduanya saling bertatap dengan berbagai isi pikiran masing-masing.

Lantas Jungkook pergi meninggalkan Shirin yang masih diam di dalam kamar sendirian.

●●●

(Shirin POV)

Aku beranjak dari tempat tidur karena tak tahan dengan perutku yang sudah keroncongan dari tadi. Iya, aku nekat tidak memakan apapun semenjak aku datang ke tempat terkutuk ini kemarin malam.

Disini aku, di kamar yang entah aku tidak tau siapa pemiliknya. Yah mungkin ku tebak si pemilik kamar itu iblis menyebalkan tadi.

Sebenarnya aku sangat terkejut dengan apa yang ia katakan. Haha sungguh ini tidak lucu! Di ulang tahunku yang ke tujuh belas tiba-tiba seseorang menculiku dan dengan entengnya ia berkata jika aku harus mengandung anaknya.
Hell, itu sangat sangat bodoh.

"Nona, ini sarapanmu silahkan dimakan"

Seseorang wanita paruh baya membuyarkan fikiranku yang tengah sibuk bermonolog. Dia menghapiriku membawa sebuah nampan makanan. Ia meletakan makanan di atas nakas meja.

Jika di lihat dari sorot matanya, sepertinya ia orang baik-baik. Ah tidak, maksudku sepertinya dia orang yang bisa Shirin percaya mungkin?

Aku mendekatinya, "Tolong bantu aku keluar dari sini.. aku ingin pergi.." ucapku sambil menatap matanya. Air mataku lolos kembali keluar menyusuri setiap inchi pipiku, aku menangis. Lagi.

"Maafkan saya nona, saya hanya pelayan biasa yang mengabdikan seluruh sisa hidup saya di kerajaan ini" ucap dia hormat.

"Apa maksudnya? Kenapa mereka semua menculiku? Apa salahku hiks"

Wanita paruh baya itu hanya diam, detik berikutnya ia menghambur memeluku yang saat ini hanya bisa terisak karena aku ingin pulang. Aku ingin segera bangun dari mimpi buruk ini. Sungguh..

"Jika nona berkenan, saya tau sebuah tempat yang mungkin suatu saat nanti akan berguna untuk nona" ucap nya penuh hormat dan penuh yakin membuat Shirin sedikit tertarik untuk menanyakan lebih banyak mengenai tempat itu.

"Tempat itu berada di dalam hutan perbatasan antara wilayah Wesania dan Fonia" ucapnya yang kemudiam tersenyum kepadaku, jujur ia membuat aku sedikit tenang.

"Wesania? Fonia? Apa itu?"

"Nona, sekarang anda tengah berada di kerajaan Wesania. Tepatnya kerajaan iblis terkuat di alam semesta ini." Ucapnya kembali yang membuat aku semakin penasaran.

Oh ayolah.. aku hanya ingin pulang. Aku tidak tertarik dengan sebuah dongeng kuno seperti ini.
Dan hey? Siapa yang percaya dengan hal hal seperti ini? Sangat lucu.

"Dia, pria yang berambisi menginginkan sebuah bayi darimu itu raja iblis. Yang ingin menguasai seluruh alam semesta ini yang mulia"

"Lalu apa hubungannya denganku? Haha lelucon yang sangat lucu"

"Bersiaplah untuk esok hari menghadapi sebuah kenyataanmu nona"

●●●

"Tubuhmu sangat nikmat, baby"

●●●

Instagram: chokoby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram: chokoby

Married With Devil ; Jungkook [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang