Dua hari berlalu semenjak kejadian malam yang tak akan aku lupakan seumur hidupku.
Kejadian yang membuat harga diriku hancur sekaligus menjamah semua kehormatan ku sebagai seorang wanita.
Sejak malam itu aku mengurung diri di kamar menyesali semua perbuatan pria bejat yang entah sejak kapan ikut campur dalam kehidupanku.Tak henti-henti nya aku menangis dan meraung layaknya orang gila.
Iya memang ini salahku. Salahku yang tidak becus menjaga diri dari pria brengsek yang kini memunculkan batang hidungnya di hadapanku.
"Apa kau tidak capek terus-terusan menangis? Percuma sayang, tidak akan ada yang memperdulikanmu disini hm.." ucapnya dingin dengan seringaian liciknya kemudian mendekatiku yang masih meringkuk di atas ranjang tanpa mempedulikan ocehan yang keluar dari mulut busuknya.
"Apa salahku? Apa aku mengenalmu? Siapa kau beraninya menyakitiku dan menyiksaku seperti ini hah?!"
Teriakku dengan penuh amarah."Kau pantas mendapatkannya jalang! Ingat satu hal. Kau sekarang berada di bawah kuasaku, jadi jangan macam-macam denganku gadis bodoh!"
Ia berbalik badan dan berjalan ke arah pintu, dentuman pintu mengakhiri pembicaraan ini.Aku kembali menangis tanpa henti sepanjang hari.
☆ ☆ ☆
Aku menelisik seluruh ruangan ini, tidak ada siapapun disini kecuali nampan yang berisi makanan dan segelas air putih.
Aku menelan salivaku, jujur saja perutku sudah sangat keroncongan untuk menolak makanan ini sepertinya aku tidak bisa.
Segera aku menyambar beberapa buah dan mencicipi makanan yang sudah membuat perutku semakin berdemo.
Tunggu, makanan ini rasanya aneh tapi nikmat."Kau memakannya nona?" Ucap seorang pelayan yang entah sejak kapan sudah berdiri tepat di belakangku. Ia tersenyum ke arahku, sebenernya pelayan ini sering bolak-balik ke kamarku sekedar mengantarkan makanan ini. Tapi aku tidak terlalu memperdulikan nya karena aku sibuk dengan rutinitasku dua hari ke belakang yaitu menangis.
"Tidak" kataku dingin sambil menelan sisa makanan yang aku kunyah.
Dia terkekeh "Lalu siapa yang memakan semua makanan ini sampai sampai semuanya ludes tak tersisa. Apakah para penunggu di kamar ini yang memakannya? Astaga"
Aku bergidik ngeri seketika bulu kuduku meremang, apa benar disini ada penunggunya? Tapi kenapa dia baru bilang sih!
"Apa kau serius?" Mataku bergerak menyapu seluruh sudut ruangan untuk berjaga jika ada hantu yang tiba-tiba menampakan dirinya. Tanganku menggenggam erat lengan baju pelayan ini.
Aku sudah tidak peduli bagaimana dia melihat ekspresiku saat ini. Yang pasti aku harus membacakan sedikit mantra untuk mengusir hantu-hantu itu dari kamar ini.
"Hahahaha nona lucu sekali" gelak tawa menggelegar di seluruh ruangan ini, memangnya apa yang salah? hey dia sangat menyebalkan!
"Aku serius! Jangan bercanda." sungguh dia menyebalkan.
Dia menghentikan tawa nya dan kemudian berdehem menatapku, "Tidak nona, mana mungkin disini ada penunggunya"
"Lalu apa maksud perkataanmu tadi hah?" Terserah aku tidak bisa tidak mengerucutkan bibirku pada pelayan yang satu ini huft.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Devil ; Jungkook [PRIVATE]
Fantasy[ SUDAH TERBIT OLEH CHOKO PUBLISHER ] [ Berfikir dua kali untuk membaca cerita ini, karena terlalu banyak misteri, teori, teka-teki, kejutan, dan membuat pembaca penasaran. ] Menikah dengan seorang iblis dingin, kejam, arogan, posesif dan haus akan...