150+ VOTE BARU DI UP 🤟
⚜⚜⚜
"SHIRIN!!!" Jungkook masih meneriaki nama Shirin, sampai sang punya nama terbangun dari tidurnya.
"Jungkook bangun, kau bermimpi? Aku disini" Shirin menggoncangkan pelan tubuh Jungkook yang masih mengucapkan namanya dalam ketidaksadaran.
"Hah.. hah.. hah.. Shirin? Kau tak apa? Monster itu?" Mata Jungkook menatap waspada ke semua sudut ruangan, kedua tangannya menyentuh semua tubuh Shirin. Karena mimpi itu seolah nyata.
Shirin hanya diam saat Jungkook memeluknya dan mengusap rambutnya pelan, Shirin mengendikan bahunya.
Jungkook menghembuskan nafasnya lega. Jadi saat itu dia bermimpi? Jungkook bermimpi jika Shirin dan Taehyung asik berdua saja tanpa menghiraukan dirinya? Ah Syukurlah, setidaknya Jungkook merasa tenang dengan kenyataan ini.
"Aku tak apa, mimpi itu apa?" Tanya nya pada Jungkook selepas Jungkook kembali pada posisi tidurnya.
Jungkook lupa, otak Shirin masih kurang waras semenjak kejadian itu.
Lebih baik diam :)
"Jungkook mimpi itu apa?" Tanya Shirin masih bersikeras untuk mendapat jawaban dari Jungkook.
Jungkook merogoh gelas dan meminum air putih karena tenggorokannya terasa kering. Ia menerawang ke arah langit, mimpi nya serasa nyata. Ia melirik Shirin yang sudah berbaring dan menutup matanya bergegas untuk kembali tidur. Jam dinding menujukan pukul 01.30 dini hari, masih terlalu pagi untuk memulai aktifitas seperti biasa.
Lima menit berlalu, dan mata Jungkook tidak bisa terpejam. Ia menatap langit-langit kamar ber cat putih ini. Kilasan memori tentang Shirin kembali berputar dalam kepalanya, bagaimana ia mengincar Shirin dan bagaimana ia melibatkan Shirin yang tak tahu apa-apa ke dalam rencana serakahnya. Ia merenggut semua yang Shirin punya. Sahabat, orang tua, bahkan masa depan Shirin semuanya Jungkook yang mengendalikan. Tapi, bukankah itu merupakan tugasnya? Tentu. Menjadi raja harus kuat dan abadi walaupun dibalik semua itu banyak yang harus dikorbankan, termasuk Shirin. Istri dan ibu dari anaknya.
"Akh.. sakit.."
Jungkook menoleh ke arah Shirin, "Shirin kau kenapa?" Jungkook mengamati ekspresi Shirin yang meringis dan keringat yang mulai terlihat jelas keluar dari dahi Shirin. Jungkook mengusap kening Shirin dan mengelap keringat Shirin.
"Perutku.. sakit.. dia tidak mau diam, sakit.." rintihan Shirin membuat Jungkook merasa khawatir dengan keadaannya.
Shirin mengusap perutnya, bayinya di dalam rupaya terlalu aktif untuk menendang sehingga membuat Shirin merasa kesakitan setiap dini hari.
Jungkook bingung harus bagaimana, "apa Shirin akan melahirkan?" Ucapnya dalam hati. "Atau, bayinya sedang bermain di dalam?" "Aniya aniya, anaku tidak lagi terbang kan di dalam?" Begitulah, berbagai macam asumsi Jungkook dalam hati.
"Berfikir Jungkook, ayok berfikir"
"Sakit.. eumh" Shirin terus saja merintih kesakitan, karena bayinya masih saja tidak mau diam. Dan Jungkook? Dia tengah berfikir harus melakukan apa.
Jungkook oon ya kalau lagi gini :(
-chokoby, heheheJungkook memiringkan tubuhnya memposisikan agar ia nyaman menghadap Shirin, "mana yang sakit?" Jungkook bertanya pada Shirin, dan mendapat isyarat dari Shirin. Spontan tangan Jungkook langsung mengusap perut buncit Shirin berniat menenangkan bayinya.
Jungkook menyentuh perut Shirin, dan terdiam merasakan di dalam sana ada sesuatu yang menendang-nendang perut Shirin. Mungkinkah ini yang membuat Shirin kesakitan? Bayinya sangat aktif di dalam. Jungkook tersenyum sekilas saat bayinya menendang tangan Jungkook. Ada perasaan bahagia di dalam hatinya. Bayi ini membuat Jungkook sedikit terhibur, bahkan Jungkook baru sadar jika bayi ini hidup dan tumbuh dalam perut Shirin selama sembilan bulan lamanya. Iya, dia tengah tumbuh menjadu Jungkook junior.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Devil ; Jungkook [PRIVATE]
Fantasy[ SUDAH TERBIT OLEH CHOKO PUBLISHER ] [ Berfikir dua kali untuk membaca cerita ini, karena terlalu banyak misteri, teori, teka-teki, kejutan, dan membuat pembaca penasaran. ] Menikah dengan seorang iblis dingin, kejam, arogan, posesif dan haus akan...