Kenyataan Lain

1.6K 125 6
                                    


Note :

(R/bf/n) = Random Bestfriend's Name
(R/bf/ln) = Random Bestfriend's Last Name

---------------------------------------

Judul lagu :
Tere - Aku Patut Membenci Dia

---------------------------------------

"Karena ku lebih dulu jadi kekasihmu
Yang dengan sungguh, mencintaimu"

Lalu lalang orang di trotoar Miyagi tampak ramai dan terkesan terburu-buru. Langit mulai menggelap dan angin mulai berhembus kencang. Pantas saja daritadi banyak orang yang berlari-lari kecil sore ini.

(Name) melangkahkan kedua kakinya, berpijak pada semen pedestrian untuk menikmati suasana. Rasa bosan di rumah menjadi alasan utama bagi (Name) untuk keluar sembari menggerakkan badannya.

(Name) berhasil lolos di salah satu universitas terbaik di Tokyo melalui jalur undangan. Baru saja beberapa minggu beradaptasi si Tokyo, sudah merasa rindu akan situasi dan kondisi di Miyagi.

(Name) sudah punya apartemen pribadi di ibukota Negeri Sakura tersebut. Proyek orang tuanya yang sukses besar membuat keluarganya mendapat pundi-pundi dengan nominal fantastis. Maka dari itu, membeli satu unit apartemen mewah bukan hal yang sulit bagi orang tuanya.

Walau begitu, (Name) tidak sombong. Tetap membantu teman-temannya belajar untuk menghadapi tes masuk universitas. Bahkan sampai membuka tempat kursus kecil-kecilan di rumahnya, yang tentunya gratis tanpa biaya sepersen pun.

Karena banyak proyek, orang tua (Name) jarang di rumah dan sering ke luar kota bahkan ke luar negeri untuk bekerja. Itulah mengapa ia bisa menjadikan rumahnya sebagai tempat kursus.

Orang tuanya tak keberatan. Justru kalau mereka senggang, mereka membantu teman-teman (Name) belajar melalui video call.

Hari ini, beberapa temannya sedang mengikuti tes masuk Universitas Tokyo dan Universitas Kyoto. Berjalan-jalan menikmati Miyagi sembari menunggu mereka selesai tes.

(Name) akan berangkat ke Tokyo seminggu lagi. Satu hari sebelum keberangkatan, ia berencana mengundang teman-teman dekatnya ke pesta perpisahan.

(Name) hanya akan mengadakan pesta perpisahan secara sederhana. Walaupun sekarang tergolong orang kaya baru, ia tidak mau dan tidak suka sesuatu yang berbau hedonisme.

Di tengah kesyahduannya menikmati suasana, setetes air jatuh ke wajah (Name), diikuti dengan tetesan lain yang jatuh beriringan. (Name) menengadahkan kepala ke langit dan mendapati awan telah menumpahkan isinya.

(Name) meletakkan tangannya menutupi kepala sambil berlari kecil mencari tempat berteduh.

Saat berlari, manik (eye color)nya tak sengaja menangkap sebuah pemandangan di seberang jalan. Membuat (Name) menghentikan lari kecilnya dan berhenti sempurna mematung memandangi sesuatu di seberang jalan.

Melalui jendela kafe, tampak sepasang muda-mudi tengah berbincang santai namun mesra. Yang membuat (Name) terkejut bukan main adalah sosok muda-mudi tersebut.

(Name) melihat sahabat baiknya tengah duduk berdua di kafe bersama mantan pacarnya. Tsukishima bahkan menunjukkan gestur-gestur mesra yang tak pernah diberikan padanya.

Seperti mencubit gemas hidung sahabatnya, mengelap sisa minuman di sudut bibir, sampai mencium singkat bibir sahabatnya.

Salah satu perkataan sahabatnya yang lain terngiang di kepala. Awalnya, ia mengira sahabatnya hanya buat-buat. Sekarang ia melihat dengan mata kepala sendiri.

'Kamu itu cuma jadi batu loncatan biar Tsukishima-san bisa deket sama (r/bf/n)-chan.'

Sahabat (Name) tak sengaja menengokkan kepalanya ke luar. Kedua matanya melebar dan senyumnya perlahan memudar.

Ia melihat (Name) sudah basah kuyup karena hujan. Netra (eye color) menatap tajam kearahnya. Tangan mengepal erat dan bergetar menahan amarah.

Tsukishima menolehkan kepalanya, mengikuti arah pandangan pacar barunya. Namun, yang ia lihat hanya hujan deras dan beberapa orang lalu lalang.

"Kamu liat apa?"

Tanya Tsukishima membuyarkan lamunan pacar barunya. Sahabat (Name) menatap manik madu Tsukishima lalu menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Gak liat apa-apa kok.. mungkin cuma imajinasiku aja."

Tsukishima hanya mengangguk paham karena tak mau ambil pusing akan hal-hal yang berpotensi mengganggu kencan mereka.

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah (Name) menghilang saat ada orang yang lewat di depannya. Persis seperti adegan yang biasa kita lihat di film-film, terutama film horor.

Dengan penampilan yang bisa dikatakan menyeramkan, membuat beberapa orang bergidik ngeri ketika melihat penampilan (Name) saat berpapasan di jalan.

Kejadian satu tahun lalu seolah terulang kembali. Hujan-hujanan, penampakan wajah seperti hantu di film horor, petir yang menyambar-nyambar, di trotoar pula. Bedanya, kejadian setahun lalu terjadi malam hari sedangkan yang sekarang terjadi sore hari.

Ada satu lagi, ini bisa dibilang persamaan, tapi bisa juga dibilang perbedaan.

Setahun lalu, ia mengetahui kenyataan bahwa Tsukishima pacaran dengannya hanya karena kalah ToD.

Sekarang, ia mengetahui kenyataan lain bahwa selama ia pacaran dengan Tsukishima, ia hanya dijadikan batu loncatan.

(Name) menertawakan dirinya sendiri. Menertawakan kebodohannya karena dengan naif jatuh begitu mudah dalam cinta. Cinta fana yang sesungguhnya ialah sendu, yang menjerumuskan manusia jauh ke dalam relung tak berdasar.

Menertawakan kenyataan lain yang berhasil menjahilinya dengan lucu.

'(R/bf/ln)... welcome to my blank space, baby.'

-------------------------------------

TBC

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang