Note :
1. (F/n) = Friend's name
2. Temen (Name) di cerita ini BEDA ORANG dengan yang di chapter "Kenyataan Lain"-----------------------------------------
Judul lagu :
Blank Space by Taylor Swift------------------------------------------
Nice to meet you, where you been?
I could show you incredible things Magic, madness, heaven, sin"Ayah, Ibu, aku mohon izin untuk menggunakan white rose untuk bahan skripsi."
Sepasang suami istri yang mulai menginjak kepala lima saling menatap satu sama lain. Berkomunikasi entah apa yang dibicarakan melalui tatapan mata sebelum keduanya kembali menatap putri semata wayang mereka yang akan memulai skripsi S1.
"...baiklah."
(Name) mendongakkan kepalanya terkejut.
"Dengan satu syarat, tak ada satu pun yang boleh tahu kalau yang kau gunakan itu adalah white rose. Cari nama lain untuk samaran. Jangan pernah menulis 'white rose' dalam skripsimu", tegas ayah (Name).
(Name) tersenyum senang sekaligus lega. Ia memeluk erat kedua orang tuanya yang duduk diseberangnya seraya mengucapkan terima kasih berulang-ulang.
"Ngerjainnya jangan malas ya nak. Biar cepet selesai, terus wisuda, dan bisa dapet kerja", ujar ibu (Name) mengelus rambut panjang putrinya.
(Name) mengangguk mantap mengeratkan pelukannya pada kedua orang tuanya. Tentu saja, ia tidak akan malas. Selain karena ingin cepat mendapat pekerjaan, ada tujuan lain yang harus dicapai (Name).
So it's gonna be forever
Or it's gonna go down in flames
You can tell me when it's over
If the high was worth the pain"Ayah! Ibu! (Name) lulus sidang!!!"
Sorak (Name) kegirangan. (Name) menghubungi orang tuanya melalui video call. Karena yang bersangkutan sedang mengerjakan proyek di luar kota, sedangkan (Name) di Tokyo.
"Wah anak ibu udah mau wisuda. Ibu bangga sama (Name)."
(Name) tersenyum malu mendengar ucapan ibunya.
"Ibu sama ayah dateng kan ke wisuda (Name)?"
"Datang dong, emangnya kapan (Name) wisuda?" Tanya ayah (Name).
"Tiga minggu lagi, bisa kan?"
"Tentu saja bisa, kapan sih ibu sama ayah gak pernah gak dateng di acara kelulusan (Name)", ujar ibu (Name).
"Iya juga ya.. yaudah, (Name) tutup dulu ya. (Name) ada janji sama temen. Ayah ibu baik-baik di sana."
"Iya, (Name) juga baik-baik ya di sana", ucap ayah (Name).
Setelah saling melempar kiss bye satu sama lain, (Name) memutus video call dengan orang tuanya. Ia tak sabar menunggu tiga minggu lagi dimana ia bisa memakai toga di kepala.
Screaming, crying, perfect storm
I can make all the tables turn
Rose gardens filled with thorns
Keep you second guessing like
"Oh my God, who is she?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
Fiksi PenggemarMafia AU! Sekian lama kita bersama Ternyata kau juga sama saja Kau kira ku percaya semua Segala tipu daya Oh percuma Kau buat sempurna, awalnya Berakhir bencana Selamat tinggal sayang Bila umurku panjang Kelak ku kan datang tuk buktikan Satu balas y...