Rhyme In Peace - Shiratorizawa

723 73 1
                                    


"Apa kata yang tepat untuk protes terhadap waktu
Rhyme style apa yang pas untuk demo sedih diriku
Air mataku sanggup katakan lebih banyak daripada
pesan yang disampaikan semua kata"

Goshiki menangis.

Seorang pria berambut hitam dengan potongan bowl-cut tak henti-hentinya menangis sesenggukan di ruang utama sebuah rumah mewah di pelosok region Kanto.

Pria tersebut duduk bersimpuh di depan sebuah foto. Ditemani lilin-lilin kecil yang menjadi saksi bisu tangisnya malam itu.

Rumah yang dulu selalu ramai dengan canda dan tawa. Sekarang hening, diam dan sepi dimakan sunyi.

Rumah yang berisi berbagai foto-foto kenangan. Tropi-tropi kemenangan yang diraih semasa SMA. Perabot-perabot rumah tangga yang tersusun rapi. Mainan-mainan yang dulu dilempar kesana-kemari dipakai untuk bercanda. Tak lupa persenjataan yang disimpan di tempat-tempat tersembunyi, mulai berdebu dan usang tak terpakai.

Rumah yang dulu diisi delapan orang. Yang tujuh wafat meninggalkan satu orang tersisa.

Mereka yang dulu dijuluki "Elang Putih Miyagi", kini hanya menyisakan satu anak elang yang masih ringkih untuk membuka sayapnya.

Goshiki menangis.

Berdoa dalam hati untuk para senpai-senpainya yang telah gugur. Mengenang semua yang telah mereka lalui bersama.

Senang. Sedih. Suka. Duka. Tawa. Canda. Emosi. Tangis.

Mengenang semua yang telah jadi kenangan.

Dirinya tak kuat, memanggul beban tanggung jawab dipundaknya. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana kedepannya?

Pikiran dan perasaannya bentrok. Saling menuntut Goshiki untuk memenuhi ego masing-masing.

Goshiki tahu. Cepat atau lambat ia harus membuat keputusan. Mau melanjutkan atau menyudahi semuanya.

Posisinya yang kini sebatang kara. Ditambah jauh dari kampung halamannya di Miyagi. Apalah daya, benar-benar situasi skakmat apabila tidak dipikirkan benar-benar.

Goshiki menangis. Membiarkan dirinya larut dalam kegelapan dan kesedihan. Meratapi nasib. Meratapi takdir.

Goshiki menangis.

"Gapailah doa yang slalu kubaca
Menemani langkahmu menuju singgasana surga"

--------------------------------------------

TBC

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang