Note :
(F/n) = bestfriend's name
(F/l/n) = bestfriend's last name-----------------------
"Selalu tampak indah, awalnya..."
(F/n) bergumam kecil sembari mengatur tumpukan dokumen-dokumen pesanan yang masuk bulan itu.
Setelah lulus, (f/n) ditugaskan oleh ayahnya untuk mengambil alih perusahaan wine sekaligus perkebunan anggur yang sudah ada sejak jaman dahulu.
Perusahaan anggur keluarga (f/l/n) memang sudah terkenal sejak lama dan sudah berkali-kali mengalami pergantian estafet kepemimpinan.
Ayah (f/n) adalah generasi penerus ke-20. Yang mana sekarang, (f/n) adalah generasi penerus ke-21 mengingat ayahnya sudah menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan di tangannya.
Masih banyak yang perlu (f/n) pelajari. Terutama dalam hal manajemen dan bisnis.
Kepintarannya dalam pelajaran biologi sangat membantu dalam mengatasi semua masalah yang berkaitan dengan perkebunan anggur dan cara menanganinya. Akan tetapi, dalam hal mengatur urusan rumah tangga perusahaan, ia masih sedikit kesulitan.
(F/n) sempat berpikir, bagaimana jika ia menjadi CEO sekaligus sekolah pascasarjana di bidang manajemen. Namun rencana itu ia batalkan, ia lebih memilih berguru pada pengalaman daripada nanti waktunya keteteran antara kuliah dan bekerja.
Tengah asyik mengatur dan membersihkan meja kerjanya, pintu ruang kerja (f/n) diketuk.
"Masuk."
Pintu terbuka, seorang pria tua paruh baya dengan handuk kecil melingkar di lehernya serta topi khas pekerja kebun yang menempel di kepalanya.
"Nyonya, ada tamu dari perusahaan Karasuno dan Fukurodani", ucap pria itu seraya menggeser badannya.
"Oh iya, suruh masuk aja pak", balas (f/n) dengan sopan dan ceria.
Tak lama, masuklah seorang wanita berambut hitam panjang, berkulit putih, mata gelap yang dibingkai kacamata, dan tahi lalat di bawah bibirnya. Jangan lupakan lekukan tubuhnya yang terlihat sangat dewasa dan aura dingin yang makin membuatnya tampak anggun.
Di sebelahnya ada seorang wanita berambut merah dengan wajah malas dan mengantuk, tapi tetap menyunggingkan senyum di bibir ranumnya.
(F/n) menyambut ramah kedua wanita itu lalu mempersilakan mereka duduk. Tak lupa berterima kasih kepada pria tua tadi yang sudah mengantar mereka kesini.
"Jadi, ada yang bisa saya bantu?"
Wanita berambut hitam tadi menjawab, "Kami ingin memesan anggur."
"Untuk kapan?" Tanya (f/n) seraya mengambil kertas lalu mencatat data-data yang diperlukan.
"Hari yang sama, tiga minggu lagi", kali ini giliran wanita berambut merah yang angkat bicara.
"Berapa banyak yang mau dipesan?"
"5000 tong", lanjut si wanita rambut merah.
(F/n) cengo. Baru kali ini ia mendengar ada orang yang memesan sebanyak itu. Biasanya, angka ribuan yang paling banyak dipesan berkisar antara 1000-1200. Tapi ini, 5000 tong! Dapet dari mana coba?
"Bisa kan? Kami akan membayar lebih jika anda bisa memenuhi permintaan kami", tawar si wanita rambut hitam.
(F/n) diam sejenak. Di berkas yang baru saja ia baca, stok cadangan di gudang baru ada 2800 tong. Itupun sudah dikalkulasi untuk cadangan beberapa bulan hingga beberapa tahun ke depan.
(F/n) bimbang. Apakah ia harus menerima pesanan kedua wanita di depannya, atau menolak dengan alasan kurang stok. (F/n) berdoa dalam hati supaya keputusan yang akan ia ambil tidak salah.
"Untuk sementara kau hanya perlu menyuplai 3000 tong dulu. Yang 2000 lagi nyusul gapapa", tukas si wanita rambut merah masih dengan senyuman menghias di wajah malasnya.
"Baiklah, kami terima pesanan anda. Ada nomor atau kontak yang bisa dihubungi?"
Setelah kedua wanita tadi memberikan nomor telpon kepadanya, (f/n) bertanya, "nomor ini atas nama...?"
"Kiyoko Shimizu."
"Shirofuku Yukie."
"Baiklah, Kiyoko-san dan Shirofuku-san, ini struk pembayarannya. Untuk sekarang bisa dp dulu, pelunasannya bisa nyusul."
"Kalau langsung lunas gimana?"
(F/n) cengo lagi. Mendengar kata-kata 'lunas' membuatnya tak habis pikir, seberapa banyak harta kekayaan yang mereka miliki sampai berani menawarkan pembayaran lunas 5000 tong wine.
"O-oh... ya-ya-ya gapapa", jawab (f/n) tergagap tersadar dari kecengoannya.
Setelah itu, wanita berambut merah tadi mengeluarkan sebuah cek senilai harga 5000 tong lalu menyerahkannya pada (f/n). Di dalam cek tersebut tertulis rekening atas nama Neko-Karasu-Fukuro Group dan tanda tangan tiga orang masing-masing atas nama Kuroo Tetsuro, Sawamura Daichi, dan Bokuto Kotaro.
"Kalau begitu, kami pamit dulu. Senang bisa berbisnis dengan anda", wanita berambut hitam bernama Kiyoko menjulurkan tangan dan langsung disambut oleh (f/n). Hal yang sama juga dilakukan oleh wanita berambut merah bernama Yukie.
Sembari menjabat tangan Yukie, (f/n) membalas dengan riang dan senyuman, "senang bisa bekerja sama dengan kalian juga."
"...berakhir bencana"
-----------------------------------------------
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
FanficMafia AU! Sekian lama kita bersama Ternyata kau juga sama saja Kau kira ku percaya semua Segala tipu daya Oh percuma Kau buat sempurna, awalnya Berakhir bencana Selamat tinggal sayang Bila umurku panjang Kelak ku kan datang tuk buktikan Satu balas y...