"Selamat tinggal sayang"
-------------------------Pagi menjelang siang di suatu tempat di prefektur Miyagi...
Sebuah rumah dengan desain arsitektur modern-futuristik berdiri megah di antara deretan rumah-rumah yang bisa dibilang sama mewahnya.
Rumah tersebut adalah satu dari sekian rumah yang ada di kompleks perumahan elit orang-orang kaya yang terletak diperbatasan antara wilayah kota dengan wilayah urban di Miyagi.
Sekilas tak ada yang aneh dari rumah ini. Tampak sama seperti rumah mewah disekitarnya yang berharga ratusan juta yen bahkan lebih.
Yang sedikit membedakan di bagian luar adalah bagian pagarnya. Pagar rumah ini berbeda karena sangat besar dan tebal serta terbuat dari besi dan baja. Bahkan lebih mirip seperti dinding besar daripada pagar.
Cat tembok luar dibuat memiliki warna yang sama dengan kebanyakan rumah tetangga, yaitu warna cream. Pagar yang tebal tadi juga dicat menggunakan cat besi dengan warna yang sama supaya tidak terlalu menarik perhatian orang-orang.
Hanya saja, jika dilihat ke dalam, maka akan ditemui suatu perbedaan yang mencolok. Bukan dari isinya, bukan dari strukturnya, tapi dari siapa dan apa yang tinggal menempati rumah mewah tersebut.
Cat di bagian dalam rumah di dominasi warna putih dan teal atau biru gelap kehijauan. Kontras dengan warna cat yang ada di tembok luar.
Perabotannya juga di dominasi warna biru gelap kehijauan. Mulai dari sofa kulit, keramik, meja, kursi, lemari, sampai alat makan pun semua memiliki corak biru gelap kehijauan.
Sejauh mata memandang bisa dilihat warna teal begitu mendominasi interior rumah ini.
Kenapa sih harus biru gelap kehijauan? Ada apa dengan biru gelap kehijauan? Apakah pemiliknya begitu terobsesi dengan warna teal?
Usut punya usut, yang tinggal di rumah ini bukanlah sebuah keluarga, bukan juga perseorangan. Melainkan sebuah kelompok yang menggunakan warna teal sebagai representasi warna almamater tempat mereka bersekolah dahulu.
Kelompok tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah kelompok mafia Dateko. Nama yang sama diambil dari nama sekolah menengah atas tempat mereka pertama kali bertemu.
Ketua kelompok mafia Dateko bernama Futakuchi Kenji, mantan kapten tim voli sesudah Moniwa Kaname. Meskipun begitu, line up kelompok mafia ini merupakan gabungan dari line up tim voli Dateko sebelum dan sesudah Futakuchi menjadi kapten.
Diisi para mafia, tentu rumah ini memiliki sistem pertahanan mutakhir dan gudang persenjataan bawah tanah yang bisa dibilang lengkap.
Bisa dibilang juga, kalau sistem pertahanan Dateko adalah yang terkuat dari semua kelompok mafia yang tersisa.
Lantai satu dan lantai dua digunakan seperti rumah biasa pada umumnya. Lantai bawah tanah digunakan sebagai headquarter dan segala aktifitas kemafiaan.
Dibantu dengan posisi rumah yang berada di pojok dari deret paling pojok, mereka berhasil menyembunyikan status mereka sebagia mafia serapi mungkin sehingga para tetangga tidak ada satu pun yang tahu dan curiga.
![](https://img.wattpad.com/cover/136521117-288-k653477.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
FanfictionMafia AU! Sekian lama kita bersama Ternyata kau juga sama saja Kau kira ku percaya semua Segala tipu daya Oh percuma Kau buat sempurna, awalnya Berakhir bencana Selamat tinggal sayang Bila umurku panjang Kelak ku kan datang tuk buktikan Satu balas y...