Rencana Johzenji

406 54 9
                                    

Note :

(R/bf/n) / Random Bestfriend's Name
= temen (Name) yang lulusan Fakultas Farmasi.

(R/g/n) / Random Girl's Name
= temen sekelas (Name) yang sekarang pacarnya Hinata.

-----------------

Masih di jendela yang sama, (Name) menelpon seseorang sembari menatap ke arah langit yang mulai menguning.

Beberapa detik kemudian, telepon (Name) tersambung.

"Halo?"


"Halo, (r/bf/n)-chan..."


"Ah, (Name)-chan! Ada apa? Sampai harus telfon begini..."


"Aku bisa minta tolong?"


"Bisa, bisa... minta tolong apa (Name)-chan?"


"Aku minta---"

"...."

"---dibikinnya agak banyak---"

"...."

"---kalo bisa, dibuat dari bahan alami. Jangan bahan kimia---"

"...."

"---kira-kira bisa jadi kapan?"


"Umm.. kalau dilihat dari bahannya sih kemungkinan 3-4 hari. Aku juga harus nyari dulu, (Name)-chan..."


"Gapapa. Aku tunggu. Tapi, maksimal dalam 4 hari barangnya udah ada di aku bisa kan?"


"Bisa-bisa. Kebetulan bahan-bahanya tersedia di daerah sekitar sini."


"Makasih ya beb. Kapan-kapan kalau luang ayo kita ke mall. Ajak (r/g/n)-chan sekalian."


"Siap beb. Aku tutup duluan yah. Masih ada urusan sebentar. Dahhh!!"


"Dahh!!"

(Name) menutup sambungan telepon. Memutar-mutar smartphone miliknya seraya menatap awan yang berarak diiringi burung-burung yang terbang bebas ke arah matahari terbenam.

Membiarkan kaca jendela tetap terbuka, (Name) masuk ke dalam kamar berjalan ke arah kasur mengambil smartphone milik Goshiki.

Duduk di tepi kasur, menatap layar hitam didepannya dengan gusar. Pasalnya, ia tak tahu password kunci layar smartphone Goshiki. Membuat (Name) tidak bisa mengutak-atik benda tersebut.

Kondisinya pun sekarang masih nonaktif dengan baterai yang sengaja dilepas. SIM Card smartphone tersebut sudah dibuang entah dimana dan kartu SD Externalnya kini dipegang (Name).

(Name) menyimpan kembali smartphone Goshiki ke dalam laci. Menjual benda tersebut sama saja dengan membocorkan identitas (Name). Menyimpan benda tersebut terlalu lama juga akan beresiko walaupun dalam kondisi mati.

(Name) kesampingkan urusan smartphone Goshiki lalu membuka smartphone milik Nametsu.

Perempuan berambut (hair color) tersebut menjelajah ke bagian galeri. Tentu, isi galeri kebanyakan adalah foto selfie Nametsu di berbagai tempat. Tapi Nametsu memiliki satu folder berisi foto-foto yang (Name) cari.

Bukan, bukan foto kertas dokumen atau screenshot percakapan dengan orang lain.

Melainkan folder yang berisi foto-foto member Dateko sedang shirtless. Ada yang mereka foto shirtless dengan kondisi basah-basahan.

 Ada yang mereka foto shirtless dengan kondisi basah-basahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada juga yang cuma satu member. Walaupun satu member tersebut kebanyakan didominasi oleh foto Futakuchi.

(Name) cengengesan melihat koleksi foto-foto pria shirtless milik Nametsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) cengengesan melihat koleksi foto-foto pria shirtless milik Nametsu. Bahkan hidungnya pun mulai mimisan karena terlalu bersemangat.

Setelah mengelap hidung dan menghentikan mimisannya, (Name) memindahkan satu folder foto tersebut ke smartphonenya.

Mematikan smartphone Nametsu dan meletakkannya di laci yang sama dengan milik Goshiki, (Name) lantas membuka kembali smartphone miliknya.

(Name) susuri catatan-catatan kelompok mafia Dateko dan Johzenji yang ia dapat dari smartphone Nametsu, terutama menyusuri rencana Johzenji selanjutnya.

Penelusuran (Name) terhenti pada sebuah tanggal tepat satu hari sebelum cutinya selesai.

Pada tanggal tersebut tertulis bahwa Johzenji akan naik kapal pesiar yang sama dengan yang dinaiki oleh Kindaichi dan Kunimi. Kapal pesiar tersebut berangkat pada malam hari dengan tujuan ke Tokyo lalu bersambung ke Tanjung Priok, Jakarta.

Fokus (Name) langsung terarah menuju dua nama anggota mafia Seijoh yang masih hidup.

(Name) menaikkan sebelah alisnya keheranan membaca agenda Johzenji yang satu ini. Mereka pasti sengaja naik kapal pesiar yang sama dengan dua orang tadi dengan satu atau dua alasan.

Kalau dugaan (Name) benar, salah satu alasan Johzenji naik kapal pesiar adalah sama dengan alasan Dateko mengadakan silaturahmi dengan Goshiki.

(Name) juga menerka kalau Johzenji akan kabur ke luar negeri selama beberapa bulan untuk menjual obat-obatan terlarang, narkoba, dan senjata api.

Tangan (Name) mengepal erat. Meremas smartphonenya sendiri begitu mengetahui rencana Johzenji dan Seijoh yang mencoba kabur darinya.

(Name) tidak bisa membiarkan mereka lepas. (Name) tidak bisa membiarkan mereka melenggang pergi sesuka hati.

Walau sampai ke ujung dunia, (Name) akan mengejar mereka dan memastikan sakit hatinya terbalaskan.

"Kalian pikir kalian bisa pergi dariku? Jangan harap."





-----------------------------------------

TBC

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang