Ke esokan harinya Sowon langsung bertanya pada ibunya soal cerita sebuah buku yang dulu ibunya pernah ceritakan kepadanya, Sowon meminta ibunya bercerita lagi tentang buku itu, ia mendengar secara seksama dan mencoba mengerti apa maksud dari cerita ibunya. Lama kelaman Sowon akhirnya mengerti dan sedikit terkejut dengan apa yang ia dengar.
"Takdir buku itu telah mememilihmu Eunha..,"
*
*
*
Dikediaman keluarga Jung, tampak wanita cantik yang sedang bersiap-siap untuk pertemuannya siang ini, siapa lagi kalau bukan jung Eunha anggota keluarga jung yang paling kecil dan tentunya sudah di akui kecantikannya oleh semua orang. Setelah selesai bersiap-siap Eunha segera keluar rumah, tidak lupa Eunha sudah meminta izin kepada kedua orang tuanya.
"Aku sudah tidak sabar betemu Eonnie, aku ingin tau apa maksud buku ini,"
Dengan langkah yang anggun, Eunha berjalan dengan santai sambil melihat lihat pemandangan di sekitarnya, tiba-tiba..
"Akh......," ujar Eunha dengan nada kesakitan..
Ternyata Eunha menabrak seseorang yang menurutnya sangat aneh, dia memakai pakaian serba hitam dan menurut Eunha wajahnya sangat menyeramkan, meskipun Eunha merasa takut dengan laki-laki dihadapannya kini, tapi dia juga tidak memungkiri bahwa laki-laki itu sangatlah tampan.
"Ah.. menyebalkan pakaianku jadi kotor sekarang, lihat dia hanya menatap ku, apa dia tidak ada niatan membantuku ber.., ah lupakan saja bahkan dia tidak meminta maaf," batin Eunha dengan raut wajah yang sangat kesal.
Dengan susah payah Eunha pun berdiri lalu, menatap lagi laki-laki di depannya itu, Eunha merasa aneh kenapa pria itu sejak tadi melihat ke arah bukunya.
"Buku itu.., aku menemukannya..," batin pria yang berpakaian serba hitam itu.
Setelah tersadar dari lamunannya pria berpakaian hitam itu langsung meminta maaf.
"Maafkan saya Agashi, saya tidak sengaja menabrak anda, tadi saya sangat terburu-buru," ucap laki-laki itu dengan ekspresi sedingin salju.
"Tidak apa-apa lain kali berhati-hatilah dalam berjalan," ucap Eunha singkat dan langsung meninggalkan pria itu dan melanjutkan perjalanannya.
Eunha pergi dan tidak memperdulikan lagi kejadian yang tadi menimpanya, tapi tidak dengan pria itu, dia malah semakin ingin mencari tau gadis yang membawa buku yang selama ini dia cari, laki-laki itu terus saja memandang Eunha meskipun semakin lama tubuh gadis itu semakin jauh menghilang dari pandangannya.
Setelah sampai Eunha langsung duduk dan menunggu sahabat yang sudah ia anggap seperti saudaranya sediri. Sudah satu jam lamanya Eunha menunggu tapi Sowon tak kunjung datang, Eunha yang bosan pun mengambil buku misterius itu dan membacanya lagi, siapa tau dia jadi mengerti apa maksud buku itu. Sedang asyik membaca buku, tiba tiba Eunha mendengar suara langkah kaki dan benar saja Eunha sangat terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Whah..," teriak Sowon.
"Aaah..... .Astaga Eonnie, kau mengagetkan saja, rasanya jantung ku mau lepas," ujar Eunha dengan nafas yang masih terengah karena kaget.
Sowon pun segera duduk di sebelah Eunha dan melihat ke arah Eunha yang terlihat masih kesal dengan tersenyum.
"Bagaimana Eonnie, apa kau sudah bertanya pada ibumu tentang buku itu?,"
"Iya sudah Eunha-ya ibuku bilang buku itu...
Flasback on
"Eomma..eomma...,"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...