Happy Reading😀
⚠️Typo Bertebaran⚠️
Disaranin muter mulmet di atas ya..😭😉
***
“Taehyung..,”“Eunha!! Jangan angkat telpon BAJINGAN itu!!,” teriak Jungkook.
“Apa maksudmu Jungkook,” ujar Eunha dengan nada terkejutnya, dan tidak bisa di pungkiri, kalau sekarang Eunha mulai sedikit khawatir, karena dia tau Jungkook pasti punya alasan kenapa dia mengatakan semua itu.
***
“Ti- tidak papa Eunha, aku hanya sedikit kesal padanya, karena beberapa minggu ini dia seperti tidak peduli padamu, dan akhirnya kau sedih, hanya itu,”
Eunha segera mematikan telponnya setelah terlebih dulu meminta Taehyung menghubunginya lagi nanti.
Rasa lega sebenarnya sudah muncul di hati Eunha, tapi kenapa mata Jungkook mengartikan sesuatu yang berbeda, dan Eunha tau itu buruk.
“Benarkah? Kau tidak menyembunyikan apapun dariku kan Jungkook? Tapi jika ada yang ingin kau bicarakan meski itu buruk, aku akan mencoba mendengarnya,” Entah kenapa kata-kata itu muncul dan terucap di bibir mungil Eunha, sepertinya Tuhan sudah mengisaratkan sesuatu, bahwa ada hal buruk yang harus siap dia dengar.
Sedangkan Daniel lebih memilih diam dan mendengarkan saja, karena dia tidak mau ikut campur dengan masalah yang bahkan dia tidak tau permulaannya dari apa dan bagaimana.
“Tidak Eunha, apa yang aku katakan benar, hanya itu,” Gugup Jungkook, sebenarnya sekarang ingin sekali rasanya Jungkook menceritakan segalanya, tapi Jungkook tau, jika Eunha mengetahui pengkhianatan Taehyung darinya, bagaimana Eunha bisa menerima semua itu, mengetahui semuanya dari orang lain itu sungguh menyakitkan, Jungkook tidak mau menambah luka yang akan membuat Eunha jatuh lebih dalam lagi, karena jika itu terjadi, Jungkook takut jika dia tidak akan bisa lagi menggapainya.
Eunha menggangguk, meski sebenarnya hatinya masih ragu mempercayai ucapan Jungkook.
***
Hari berganti, dimana sesuatu keputusan besar yang Eunha buat akan terlaksana hari ini, membuang mimpinya sendiri dan memilih membuat sahabat tercintanya Daniel mendapatkan mimpi terbesarnya, atau lebih tepatnya tujuannya selama ini.
Eunha memandang kosong ponsel di genggamannya, menunggu panggilan dari kekasihnya yang sudah berjanji akan menelpon secepatnya, tapi sampai gelapnya malam berganti terangnya langit, belum ada tanda-tanda apapun, Taehyung memberinya kabar.
Sebenarnya ingin sekali Eunha yang menghubungi terlebih dahulu, tapi dia takut mengganggu kekasihnya itu.
“Eunha, apa yang kau pikirkan?,” ujar Daniel masuk ke dalam kamar Eunha.
“Tidak ada, oh ya.. apa kau sudah siap kembali dan bertemu adikmu, dia pasti sangat cantik, sebenarnya aku ingin sekali bertemu dengan adikmu, tapi itu tidak mungkin, jadi sampaikan saja salamku padanya, dan katakan pesanku padanya, begini ‘Kau tau, kau sangat beruntung sekali memiliki kakak yang hebat dan baik, aku saja sangat iri kepadamu, jadi kau juga harus tumbuh menjadi gadis yang cantik, baik dan hebat seperti kakakmu’ Seperti itu, sampaikan itu padanya,” ujar Eunha memandang lekat Daniel, dengan senyuman manis yang tidak akan pernah bisa Daniel lupakan.
“Terima kasih Eunha, Entah perbuatan baik apa yang aku lakukan pada kehidupanku sebelumnya, sampai aku bisa bertemu malaikat sepertimu, kau tau, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakanmu Eunha, meski nyawa sudah enggan lagi singgah di tubuh penuh dosaku ini” jeda Daniel tersenyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...