CHAPTER 12

697 91 25
                                    

Happy Reading...

⚠Typo bertebaran ⚠

***
Bulan yang bersinar malam ini sangatlah terang.

Cahaya bulan itu masuk ke jendela sebuah paviliun dan mengenai wajah seorang pangeran yang tengah menulis sambil membayangkan seseorang yang di cintainya.

Senyuman yang tidak pernah pudar di tambah wajahnya yang terkena sinar rembulan malam, semakin menambah kesempurnaan wajah pangeran mahkota Joseon ini.

Tapi di saat pangeran itu sedang memikirkan apa yang akan ia tulis, tiba-tiba ada suara teriakan dari luar pintu yang mengganggu dirinya.

"Putra mahkota..., bolehkah saya masuk, kumohon ada hal yang penting,"

"Haiss... mengganggu saja, Masuklah," jawabnya dengan wajah sedikit kesal dan mengerucutkan bibirnya.

Seorang kasim masuk dengan terburu-buru dengan wajah tegang, dan langsung membungkuk.

"Maafkan saya putra mahkota, maafkan saya,"

"Ada apa kasim?, kau telah menggangguku menulis surat, dan kenapa kau kelihatan sangat tegang, apa yang sebenarnya terjadi? Katakan," fokusnya masih pada kertas di depannya sekarang.

"Maaf putra mahkota, aku harus mengatakannya, akupun baru mengetahuinya dari mata-mata kita di paviliun putri mahkota,"

Mendengar kata putri mahkota, pangeran Taehyung menghentikan kegiatannya, pikirannya pun mulai kacau, dia sudah berfikir yang Tidak - tidak.

"Katakan kasim, apa yang terjadi pada putri mahkota, apa yang terjadi padanya?, katakan kasim, katakan!!," ucap putra mahkota langsung berdiri dari tempatnya, dengan wajah emosi dan khawatir. Dia tidak bisa mendengar ada hal buruk menimpa kekasih sekaligus calon ratunya itu.

"Begini putra mahkota, putri mahkota di temukan pingsan sore tadi, dan sekarang kondisinya..., maaf saya juga tidak tau kondisinya sekarang putra mahkota," ucap kasim itu menjelaskan yang terjadi.

"Apa yang terjadi padamu putri mahkota?," batin putra mahkota.

"Aku akan segera kesana, siapkan pakaianku kasim,"

"Baik putra mahkota,"

Setelah memakai jubah kebesarannya, putra mahkota, kasim dan beberapa penjaga menuju paviliun putri mahkota.

Dengan tergesa-gesa pangeran Taehyung berlari menuju paviliun putri mahkota, dia melupakan bahwa ia seorang putra mahkota yang tidak seharusnya berlari, dan sampai membuat kasim dan para penjaga kewalahan mengejarnya.

Dengan perasaan khawatir, pangeran Taehyung terus saja berharap bawa putri mahkota nya baik-baik saja, jika putri mahkota sampai pingsan karena pelatihan menjadi putri mahkota yang terlalu berat, ia pastikan seluruh dayang akan dia hukum dengan tangannya sendiri.

Setelah tiba, sebelum para penjaga paviliun putri mahkota memberi hormat, pangeran mahkota Joseon itu langsung memasuki kamar putri mahkota. Bahkan dia membuka sendiri pintunya.

"Eunha-ya apa yang terjadi padamu?," Pangeran taehyung langsung mendekati tubuh kekasihnya yang terlihat sangat lemah dan pucat.

"Putra mahkota, kau disini," Eunha mengerjapkan matanya dan menengok ke arah sumber suara, Suara parau Eunha menambah kekhawatiran pangeran Taehyung.

"Kenapa kau bisa jadi seperti ini, apa karena pelatihan putri mahkota yang tidak penting itu?, kalau benar aku akan menghukum mereka semua," ucapnya dengan nada marah, Taehyung beranjak dari duduknya tapi sebelum dia pergi, Eunha bangun dari posisi tidurnya, berdiri dan langsung menahan tangan pangeran Taehyung.

WHO IS MY DESTINY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang