Happy Reading...☺
⚠Typo Bertebaran ⚠
***
"Kenapa dia bisa berada disini...," batin Eunha.
"Akh..mungkin hanya perasaanku saja," yakin Eunha kepada dirinya sendiri.
"bisa saja mata mereka hanya mirip," lanjutnya.
Eunha kembali berjalan menghampiri Jungkook yang sudah berada di seberang jalan.
Eunha tidak lagi mengambil pusing dengan apa yang barusan terjadi, yang terpenting sekarang Eunha hanya memikirkan tentang dia yang akan bertemu pangeran Taehyung.
Jungkook sedari tadi memandang Eunha dengan menaikkan satu alisnya dan melipat tangan di depan dadanya dengan wajah kesal.
"kenapa kau kemari?," tanya Jungkook dengan menurunkan tangannya.
"Maksudnya?," Tanya Eunha balik.
Jungkook berjalan mendekati Eunha dan menekuk tangannya ke pinggang.
"Bukannya kau mau bunuh diri. Kenapa, berubah pikiran?," ucap Jungkook mengejek.
"padahal aku sudah siap menelfon ambulan dan polisi," ketus Jungkook.
Jungkook merasa kesal karena Eunha membuang waktu berharganya, padahal dia harus segera pergi bekerja.
"Kau jahat sekali Jungkook, siapa yang mau bunuh diri," Ujar Eunha dengan nada sedih.
"lalu, kenapa kau tadi berdiri di tengah jalan?, kau sudah membuang waktuku, aku bisa saja terlambat bekerja,"
Jungkook penasaran dengan apa yang di lakukan Eunha di tengah jalan, dan jika Eunha tertabrak dia juga yang akan repotkan.
"Aku hanya sedang memikirkan sesuatu, maafkan aku" Eunha menundukkan kepalanya ke bawah karena menyesal, sebenarnya Eunha juga tidak bermaksud membuat Jungkook menunggunya, apalagi sampai membuat Jungkook terlambat.
"Apa yang kau pikirkan dengan otak kecilmu itu?, aku baru tahu kau bisa berpikir, kau bahkah tidak bisa melakukan apapun, kecuali merepotkanku"
Sebenarnya Perkataan Jungkook tidak membuat Eunha sakit hati, tapi Eunha merasa lebih bersalah lagi, karena memang benar apa yang di katakan Jungkook, dia sama sekali belum membalas budi bahkan membantu Jungkook, dia hanya bisa merepotkan Jungkook sampai sekarang.
Eunha bertekad setelah dia bisa mendapatkan Pangeran Taehyung, dia akan membalas semua jasa Jungkook kepadanya.
"Sudahlah jangan pasang muka memelasmu itu, lebih baik sekarang kita segera kesana, karena aku sudah terlambat," setelah mengatakannya, Jungkook meninggalkan Eunha yang masih berdiri diam dengan wajah tertunduknya.
Menyadari bahwa Jungkook meninggalkannya Eunha segera menyusul jungkook dan berjalan tepat di belakangnya.
Sekarang mereka telah sampai di depan cafe Taehyung, mereka segera masuk dan terdengarlah suara lonceng, yang membuat Taehyung mengarahkan pandangannya ke arah pintu masuk cafe.
"Jungkook," sapa Taehyung dengan senyum kotaknya.
Jungkook segera menghampiri sahabatnya, dengan Eunha yang masih mengikuti gerak jalan Jungkook tepat di belakangnya.
"Tumben jam segini kau kesini, bukannya kau bekerja, kenapa, ada masalah?," tanya Taehyung yang memang heran, tidak biasanya Jungkook datang ke cafenya di jam segini, karena Taehyung tau kalau sahabatnya itu bekerja pada jam-jam segini.
"Tidak, tidak ada masalah, tapi ada seseorang yang punya masalah denganmu," balas Jungkook.
"Masalah denganku, siapa?," tanya Taehyung penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...