HAPPY READING😊
⚠Typo Bertebaran⚠***
"Mari kita bertemu..,"***
Entah angin apa yang membawanya, langkah kaki Jungkook sekarang sudah masuk ke dalam sebuah cafe yang jauh dari apartemennya.
"Apa maumu?,"
"Apa kabar Jungkook? Aku merindukanmu dan Eunha," Jungkook memutar matanya jengah.
"Taehyung-ssi yang terhormat, aku mohon jangan basa basi, itu menjijikkan, langsung saja ke inti pertemuan kita, apa yang ingin kau katakan?, cepat," Taehyung menarik nafasnya dalam, rasa sesak kembali muncul, saat mendengar ucapan dan nada suara Jungkook yang sangat membencinya, sesak sekali.
Taehyung mulai menceritakan segalanya. Permainan kotor Tzuyu untuk mendapatkannya, juga tentang kasus penjebakan yang mebuat satu nyawa kini hidup dalam tubuh Tzuyu. Jungkook mendengar dengan seksama, melihat bagaimana Taehyung juga sangat menderita dan menyesali segalanya, manik mata Taehyung juga sudah memburam, setitik hujan kelam akhirnya jatuh di pipi Taehyung.
"Aku bodoh Jungkook, bodoh. Menyakiti orang yang sangat kucintai demi wanita itu, wanita yang sudah membuat hidupku dan Eunha hancur. Aku menyesal Jungkook..,"
"Lalu apa rencanamu selanjutnya?, meninggalkan Tzuyu yang sedang mengandung anakmu, memenjarakannya, dan bersikap tidak tanggung jawab, Itu rencanamu?,"
"Jungkook..," lirih Taehyung.
"Itu yang akan kau lakukan!!mana Hyungku yang selalu menjadi contoh buatku, mana Hyungku yang selalu bertanggung jawab dan baik hati?mana!!, meski dia sangat kejam, dia tetap ibu yang mengandung anakmu, bayi itu tidak pantas mendapatkan penderitaan karena kesalahan orang tuanya," Teriak Jungkook frustasi, rasanya hati dan pikirannya sudah tidak bisa menanggung semua ini.
"Ya, itu rencanaku Jungkook, memenjarakanya. Tapi aku bukan laki-laki bajingan yang membiarkan anakku lahir dan hidup di dalam penjara, aku akan menunggu sampai bayi itu lahir, setelah itu aku tidak jamin apa yang akan ku lakukan padanya, karena untuk bersamanya lagi itu sudah tidak mungkin," Jungkook hanya diam mendengar paparan Taehyung dengan wajah datarnya.
Jungkook mengerti apa yang di maksud Hyungnya itu, dia Juga tidak bisa memaksakan sesuatu yang tidak Taehyung inginkan. Toh Jungkook sudah tidak peduli dengan segalanya, hanya kebahagiaan Eunha yang sekarang dia pikirkan, bagaimana cara mengembalikan senyumannya.
"Jungkook maukah kau memaafkanku?,"
"Aku?, aku tidak berhak memaafkanmu, Eunha lah yang berhak memaafkanmu, jika dia memaafkanmu aku juga tidak punya kuasa untuk membencimu, meski aku sangat ingin,"
"Karena kau sudah menghancurkan separuh dari hatiku Hyung.., Eunha," lanjut Jungkook dalam hatinya, sambil memejamkan mata dan menarik nafas yang begitu terasa berat.
"Bagaimana caranya aku meminta maaf pada Eunha Jungkook, untuk menemuinya saja aku malu, bagaimana Jungkook?,"
"Aku juga tidak tau caranya, aku juga tidak tau apakah Eunha akan memaafkanmu atau tidak. Apa kau tau, semua kejadian ini sudah menghancuran tidak hanya hati, tapi juga hidupnya. Mungkin saat kau menemuinya, kau bisa melihat, dari matanya, Eunha seperti mengisyaratkan lebih baik mati, dari pada hidup tidak berarti,"
"Kau tau apa yang dia katakan padaku 'Untuk apa aku hidup jika orang yang menjadi tujuanku hidup sudah membunuhku', kau tau bagaimana hancurnya Eunha, begitu hancur sampai mungkin kini sudah menjadi debu, membayangkan Eunha saja sudah membuatku-," lanjut Jungkook yang sudah menangis deras di hadapan Taehyung, untuk pertamakalinya dia mengungkapkan isi hatinya yang sekarang juga begitu rapuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/138249766-288-k317849.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...