HAPPY READING 😀
⚠️Typo Bertebaran⚠️
***
"Eunha...," itulah bunyi deru nafas terakhir Daniel, sebelum kesadaran di renggut darinya.
***
Jungkook dan Eunha sekarang masih menyusuri jalanan malam, mencari Daniel yang mereka tau tidak sedang berada di huniannya, karena mereka memang baru saja dari tempat itu.
Mereka sudah mendatangi semua tempat yang mungkin saja di datangi Daniel, mulai dari tempat kerja, sampai tempat yang biasa Daniel buat untuk bersantai melepas lelah setelah seharian bekerja, tapi hasilnya tetap tidak membuahkan hasil, Daniel tidak berada di semua tempat yang mereka kunjungi.
Eunha semakin khawatir, entah kenapa dia sekarang semakin yakin ada sesuatu yang buruk menimpa salah satu sahabat dekatnya. Eunha kembali memandang ke arah kaca mobil, melihat jalanan, berharap sosok daniel tidak sengaja tertangkap retinanya.
Jungkook tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Ha..," Eunha memalingkan wajahnya ke arah Jungkook saat merasa namanya terpanggil.
"Aku sudah menghubungi teman kerja Daniel, dan beberapa nomor orang yang mengenal Daniel, tapi..," lanjut Jungkook, tapi Jungkook menghentikan ucapannya saat melihat Eunha langsung tertunduk, dan menangis.
Jungkook membawa tangannya menyentuh pundak Eunha, membuat Eunha mengangkat wajahnya yang sudah terlihat sendu, membuat Jungkook merasa hatinya tertusuk seribu belati melihat orang yang di cintainya bersedih, di tambah rasa khawatirnya yang juga mulai menyelubungi pikiran Jungkook tentang musuh bebuyutannya itu.
Eunha segera menubrukkan tubuhnya pada Jungkook, memeluk erat orang yang juga berstatus sahabatnya, mengungkapkan seluruh kegelisahannya, Jungkook hanya bisa terpaku saat tubuh Eunha tiba-tiba memeluknya erat, dan Jungkook segera membalas pelukan Eunha.
"Jungkook, entah kenapa aku merasa yakin terjadi sesuatu pada Daniel, dan itu..," pikran buruk menyelubungi pikiran Eunha, sampai dia tidak mampu mengatakannya apalagi sampai membayangkannya.
"Ini semua salahku, aku tidak pernah memperhatikannya, karena sibuk dengan urusanku sendiri, aku memang sahabat yang sangat Eg-," Jungkook segera menghentikan ucapan Eunha dengan membuat Eunha menghadapnya, menempelkan jari telunjuknya di bibir mungil Eunha, dan menggeleng pelan.
Jungkook menurunkan jarinya, dan kembali merengkuh tubuh mungil pujaan hatinya.
"Jangan katakan itu Eunha, ini semua tidak ada hubungannya denganmu, tenanglah..berpikir positif, bisa saja Daniel hanya ingin ke sesuatu tempat untuk menenangkan diri atau bahkan berlibur," ujar Jungkook kembali menegapkan tubuh Eunha, dan menangkup pipi gembil Eunha, dengan menampilkan senyum hangatnya, membuat garis bibir Eunha sedikt terangkat.
Betapa bersyukurnya Eunha memiliki seorang pria seperti Jungkook di sampingnya, Eunha selalu merasa Jungkook adalah malaikat yang di kirim Tuhan untuknya.
"Jadi lebih baik sekarang kita pulang dan beristirahat, Kita akan mencari Daniel besok, kau juga harus makan kelinci gembul, kalau enggak bisa-bisa namamu berganti jadi kelinci kering," Ucap Jungkook senyum lebar Eunha merekah seperti bunga yang mekar di musim semi.
Jungkook berusaha membuat susana menjadi sedikit tenang dengan candaannya, Jungkook tidak ingin melihat langit mendung di wajah Eunhanya terus, karena rasanya sangat menyakitkan.
"Kenapa jadi kelinci, bukannya kau menyebutku babi?," balas Eunha bingung.
"Ya.., aku pikir ternyata itu tidak cocok untukmu, karena saat aku melihatmu dari jarak sedekat ini, ternyata...," ujar Jungkook mendekatkan wajahnya pada Eunha sampai Jaraknya sekarang hanya beberapa centi dari wajah Eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...