Happy Reading 😊
⚠Typo Bertebaran ⚠
"Cukup" teriak Eunha frustasi mendengar petengkaran antara Daniel dan Jungkook.
***
Jungkook dan Daniel yang mendengar teriakan masuk ke telinga mereka langsung menatap ke arah sumber suara.
"Kalian ngapain sih? Seperti anak kecil saja," ucap Eunha dengan nada mengomel.
"Dia duluan yang mulai Ha, masak si tupai ini menuduhku mencuri," Daniel mencoba membela diri menutupi yang sebenarnya terjadi.
"Dengar ya, kau ini pencuri, kalau bukan pencuri ngapain ngendap-ngendap, lihat sana-sini ngapain coba?," timpal Jungkook sambil mempraktekan apa yang dia bicarakan.
"Enak aja kalau nuduh, aku begitu tadi karena nyari Eunha," ucap Daniel membela diri.
Eunha hanya melihat heran kelakuan dua orang di depannya ini, mereka seperti dua anak balita yang saling membenarkan diri masing-masing.
"Sudah cukup!, kalian seperti anak kecil saja."
Eunha langsung berjalan ke arah Daniel dan memberikan jaket yang sudah di cucinya tadi.
"Terima kasih, maaf merepotkanmu" Daniel tersenyum manis ke arah Eunha dan mengambil jaketnya.
"Tidak papa, dan maaf juga karena Jungkook menuduhmu seperti itu," ucap Eunha lembut dan Daniel membalasnya dengan anggukan dan senyum kemenangan.
Tapi lain halnya dengan Jungkook, wajahnya terlihat semakin kesal karena Eunha meminta maaf atas namanya, Jungkook merasa Eunha memang menganggapnya yang bersalah, padahal kelakuan Daniel memang sangat mencurigakan seperti pencuri yang ingin mencuri sesuatu.
Daniel menatap senang ekspresi Jungkook sekarang, entah mengapa Daniel merasa senang saat Eunha lebih mempercayainya, meski kenyataanya memang ia yang bersalah.
Berbanding terbalik dengan Daniel, Jungkook merasa sangat sedih saat Eunha lebih memilih membela Daniel dari pada dia, Jungkook berjalan menuju dapur dengan wajah yang masih kesal, meninggalkan Eunha dan Daniel yang masih berada di depan tangga.
"Eunha, aku harus pamit sekarang, ada urusan yang harus aku selesaikan, maaf merepotkanmu dan terima kasih untuk semuanya," ujar Daniel sambil membungkukkan badan 90 derajat.
Menurut Daniel sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengambil buku itu, masih ada Jungkook yang sepertinya akan menghambat ia mendapatkannya, tapi dia tidak akan menyerah sampai mendapatkan tujuannya, toh masih ada hari-hari esok, untuk mendapatkan buku itu.
"Ah... tidak apa-apa, terima kasih juga karena sudah berkunjung," jawab Eunha sambil membungkukkan badan 90 derajat membalas Daniel.
Setelah mengatakannya Daniel langsung berjalan ke arah pintu, di ikuti Eunha di belakangnya.
"Sampai bertemu lagi Eunha," Daniel melambaikan tangan ke arah Eunha.
"Sampai bertemu lagi" Eunha membalas lambaian Daniel dengan tersenyum manis.
Sebelum Eunha menutup pintu dengan rapat, sebuah tangan kekar menahan pintu, Eunha langsung di buat tegang dan membuka pintu itu.
Dan betapa terkejutnya Eunha saat ia tahu bahwa orang yang menahan pintunya adalah Kim Taehyung, Pangerannya, cintanya dan takdirnya, itulah yang Eunha yakini sampai saat ini.
"Taehyung?, ucap Eunha dengan ekspresi wajah yang masih terkejut.
Eunha sama sekali tidak menyangka bahwa Taehyung datang menghampirinya, tapi Eunha menyakinkan dirinya kalau mungkin Taehyung kesini untuk bertemu sahabatnya Jungkook.
"Apa kau kesini mencari Jungkook?, sebentar biar aku panggilkan," Eunha lansung berbalik dan berjalan ke dalam untuk memanggil Jungkook, tapi belum beberapa langkah, Eunha merasa sebuah tangan memegang tangannya dan menahan langkahnya.
"Aku bukan mencari Jungkook, tapi aku kesini mencarimu,dan juga ingin bertemu denganmu," Eunha langsung membalik badannya menghadap Taehyung setelah mendengar ucapannya itu.
Hati Eunha terasa berdebar-debar saat berhadapan sedekat ini dengan Taehyung.
"A.a.a.apa," gagap Eunha tidak menyangka kalau Taehyung benar-benar datang ke apartement Jungkook untuk menemuinya.
Tubuh Eunha terasa menegang saat ini, entah mengapa Eunha seperti baru pertama kali bertemu dengan Taehyungnya, Pangerannya, rasanya sama saat Eunha baru pertama kali bertemu dengan Pangeran Taehyung dulu.
"Aku bilang, aku ingin bertemu denganmu," ujar Taehyung dengan mendekatkan wajahnya pada Eunha, bahkan deru nafas hangat Taehyung langsung menerpa wajah Eunha dan belum cukup dengan itu Taehyung tersenyum sangat manis yang membuat jantung Eunha semakin berdebar-debar.
Eunha langsung reflek menutup matanya saat Taehyung mendekat, dan tangan Eunha juga langsung menggenggam karena gugup, Eunha juga takut kalau Taehyung akan mendengar debaran jantungnya yang sangat kuat.
Taehyung tersenyum saat melihat Eunha menutup matanya, ia pikir Eunha memang gadis yang sangat polos dan benar-benar lucu, dia tersenyum sesaat sebelum ia menjauhkan wajahnya dari wajah gadis polos itu.
Eunha membuka matanya saat merasa hembusan nafas Taehyung tidak lagi mengenai wajahnya.
"Eunha aku ingin mengajakmu berkeliling kota, aku tau kau baru disini, bagaimana? Ya...hitung-hitung tanda maafku karena kejadian kemarin," ujar Taehyung menjelaskan.
"A...aku ma-," ucapan Eunha terpotong saat suara Jungkook tiba-tiba terdengar.
"Tidak bisa, Eunha tidak boleh pergi," ucap Jungkook mendekat ke arah pintu, tepat di tempat Eunha dan Taehyung berada.
Eunha dan Taehyung lansung memandang Jungkook yang berjalan ke arah mereka.
Eunha memandang kesal pada Jungkook karena sudah memotong ucapannya yang akan menerima ajakan Taehyung, tadi dengan Daniel sekarang dengan Taehyung yang bahkan adalah sahabatnya sendiri, Eunha pikir Jungkook benar-benar majikan yang sangat kejam, ia melarangnya pergi bahkan di saat dia tahu semua tujuannya datang kesini.
Jungkook hanya memasang wajah datarnya saat melihat ekspresi wajah Eunha yang kesal, Jungkook melakukannya karena ingin balas dendam karena Eunha lebih memilih membela Daniel dari pada dirinya tadi.
Tetapi di dalam hati kecil Jungkook alasan yang sebenarnya adalah dia takut jika Eunha bersama Taehyung, Tzuyu akan menyakiti dan menghina Eunha lagi, Jungkook juga tidak pernah lupa tujuan Eunha datang ke zaman ini hanya untuk menemui takdirnya, yaitu sahabatnya Taehyung.
Jungkook berjalan melewati Eunha dan berdiri tepat di hadapan sahabatnya Taehyung.
"Kenapa Jungkook, kenapa Eunha tidak boleh ikut denganku, kau tidak percaya padaku akan menjaganya dengan baik?," tanya Taehyung heran.
"Bukan begitu Hyung, Eunha tidak bisa karena dia sangat sibuk, jika Hyung ingin bicara atau ada urusan silahkan bicara di dalam" ucap Jungkook santai tetap dengan wajah datarnya.
"Begitu ya, baiklah, aku akan bicara dengan Eunha di dalam saja,"
Eunha semakin kesal dan menyumpah serapah kepada Jungkook, Jungkook sekarang tepat membelakanginya saat ini, Eunha tau pasti Jungkook ingin balas dendam dengannya karena membela Daniel tadi.
"Hyung silahkan masuk" Taehyung langsung berjalan masuk menuju ruang tamu.
Jungkook membalik badannya saat Taehyung sudah masuk ke dalam Apartementnya, Jungkook melihat Eunha sedang memasang wajah kesal dengan mata menyipit dan bibir yang di kerucutkan, tanda bahwa Eunha sangat kesal, Jungkook mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Eunha.
"Rasakan, salah sendiri tidak membelaku,"
Setelah mendengar itu Eunha langsung berjalan meninggalkan Jungkook dan masuk ke dalam untuk menyusul Taehyung yang sekarang sedang menunggunya, Jungkook hanya diam dan terus melihat Eunha yang langkahnya semakin menjauh darinya.
"Maaf Eunha, aku marah saat kau tidak membelaku, tapi aku lebih marah saat ada orang yang menyakitimu...,"
TBC
Jangan lupa vote and comment
See you next chapter 😄😘
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...