CHAPTER 28

632 64 21
                                    


Happy Reading

Typo Bertebaran
 

“Hancurkan dia, hancurkan harga dirinya, buat jalang itu malu bahkan malu dengan dirinya sendiri,” ujar Tzuyu dengan seringai dan senyum sadisnya.

***

Jungkook masih terus mencari keberadaan Eunha, melihat ke arah kanan dan kirinya barangkali apa yang di lihat Tzuyu salah, dan ternyata Eunha hanya tersesat saja.

Tapi Jungkook juga terus menghubungi Taehyung dan anak buahnya berkali-kali lewat earphone kecil di telinga kanannya.

Kepanikan Jungkook semakin besar sampai-sampai jungkook hampir saja gila karena mengkhawatirkan Eunha.

Di saat perjalanan, tanpa sadar Jungkook menjatuhkan kristal bening yang tidak terlihat karena sudah langsung terhapus oleh hembusan angin yang kencang.

Dan saat itu pula suara salah satu pengawalnya, memasuki gendang telinganya lewat earphone yang Jungkook pakai.

“Tuan muda, saya menemukan  mobilnya,”

“Dimana?,”

“Di rumah tua dekat sungai Han, Tuan,”

Untung saja Jungkook tau tempat itu, dia langsung memutuskan sambungan telphone dan langsung melajukan motornya kencang, tidak lupa menghubungi Taehyung, Daniel dan Jimin untuk segera menyusul kesana.

“Hyung, aku sudah menemukan Eunha, dia di rumah tua dekat sungai Han,” Jungkook memutuskan sambungan telphone setelah mengucapkannya, dan langsung mengalihkan panggilan pada Jimin.

“Jim, aku sudah menemukan Eunha,”

“Benarkah, Syukurlah.., Dimana Eunha sekarang?,”

“Dia di rumah tua dekat sungai Han, aku sedang menuju kesana,”

“Baik, berhati-hatilah kook, aku akan segera kesana bersama polisi,”

“Ya,” Jungkook dengan cepat memutuskan telponnya, Dia tidak mau membuang banyak waktu, karena jika terlambat sedikit saja Jungkook tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Eunha, dan Jungkook tidak mau itu sampai terjadi.

Bahkan Jungkook tidak rela seseorang menyakiti Eunha meski hanya seujung rambutnya saja.

***

Keadaan ruangan yang rusak, dan lembab membuat rumah di pinggir sungai Han itu tidak pernah terjamah oleh siapapun.

Pria berpostur seperti para petinju itu mulai mengerjakan tugas dari sang boss.

Pekerjaan yang sangat menyenangkan menurut pria yang berstatus pemimpin kelompok yang menculik Eunha, bagaimana tidak, tidak hanya mendapatkan banyak uang, pria itu juga akan mendapatkan kepuasan.

Langkah kakinya semakin mendekat ke arah Eunha yang sekarang terbaring pingsan di atas ranjang usang di rumah tua itu.

Tangan bejat pria itu sudah mulai mengelus wajah mulus Eunha.

“Kau benar-benar sangat cantik, tapi sayang nasibmu tidak secantik wajahmu sayang.., dan aku yakin kau masih suci, beruntungnya aku.., sebentar lagi aku yang akan mendapatkannya,”

Pria itu dengan cepat merobek paksa baju yang di pakai Eunha, sampai hampir seluruh tubuh bagian atas
Eunha terekspos sempurna.

Tapi sebelum melanjutkan aktifitasnya, pria itu mulai melepaskan pakaiannya sendiri, dan mendekat ke arah Eunha lagi.

Pria itu dengan kasarnya merobek rok selutut yang di pakai Eunha, dan membiarkannya berantakan tanpa melepas semua kain pada tubuh Eunha.

Pria itu memang sengaja melakukannya, agar saat Eunha sadar, dia akan melihat dirinya yang sudah hancur dan pria itu juga bermaksud menyadarkan Eunha, bahwa dirinya sudah tidak pantas seperti pakaian yang di gunakannya sekarang.

WHO IS MY DESTINY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang