CHAPTER 19

589 73 11
                                    

Happy Reading...😁

⚠Typo Bertebaran ⚠

***

Eunha tersadar dari lamunannya dan segera mengambil jus dari kulkas dan segera memberikannya kepada Jungkook sebelum dia selesai makan.

“Apa makanannya enak? Apa kau menyukainya?, tapi sepertinya kau menyukainya, melihat dari cara mu makan, benarkan?,” tanyanya pada Jungkook dengan pedenya sambil menaruh segelas jus di sebelah piring Jungkook.

Jungkook segera meminum jus yang baru saja Eunha taruh di meja tadi.

“Jangan kepedean deh jadi orang, aku makan seperti itu karna aku lapar, bukan karena aku menyukai makananmu, tunggu, jadi dari tadi kau memperhatikanku saat aku makan?,” Eunha menunduk malu karena sudah ketahuan memperhatikan Jungkook.

Eunha segera mengambil piring kotor dari meja makan, lalu segera pergi ke dapur, Eunha masih malu dan tidak tau harus menjawab apa.

Jungkook tersenyum karena ekspresi dan tingkah Eunha yang malu karena ucapannya tadi.

“Makannya sangat enak, aku menyukainya, terima kasih,” ujar Jungkook pelan, dan tentu saja Eunha tidak mendengarnya karena Eunha sekarang sedang mecuci piring dan Jungkook yang masih berada di meja makan.

Setelah mengerjakan pekerjaannya, Eunha menghampiri Jungkook yang sekarang sedang menonton TV.

“Apa kau membutuhkan sesuatu Jungkook?,” Jungkook menjawab dengan menggelengkan kepalanya karena sekarang mulutnya penuh dengan makanan dan matanya yang tidak berkedip karena menonton acara tv kesukaannya Tom and Jerry.

Eunha saja sampai heran, ada ya lelaki dewasa yang menyukai tayangan anak-anak, bahkan Jungkook tidak bisa diam saat melihatnya, seperti sekarang Eunha sedang makan dan ia bisa mendengar Jungkook yang kadang tertawa terbahak-bahak dan kadang marah-marah sendiri.

Eunha baru menyadari bahwa Jungkook adalah laki-laki mandiri yang menyebalkan tapi dia memiliki sisi baik dan kekanakan yang lucu.

Eunha baru saja menyelesaikan acaranya makannya dan dilanjutkan dengan mencuci piring bekasnya makan, lalu terdengar suara bel apartemen berbunyi, Eunha segera menuju pintu dan membukanya.

Baru saja Eunha membuka, tapi orang yang bertamu itu malah langsung saja masuk ke dalam dan melewati Eunha begitu saja.

“Jungkook.., gawat.., Jungkook gawat..,” ucap pria itu langsung menghampiri Jungkook di ruang TV.

“Gawat? Gawat apa Jim, kau kenapa? Jangan bikin aku tegang..” jawab Jungkook heran dan sedikit tengang karena sahabatnya itu tiba-tiba datang, sambil memegang tangannya dengan erat.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

“Gawat, aku laper banget kook, aku numpang makan ya..” ucapnya sambil tersenyum tanpa rasa bersalah.

Jungkook menghela nafas kesal, kelakuan sahabatnya ini memang tidak pernah berubah, selalu saja bercanda, kalau saja Jimin bukan sahabatnya, mungkin sekarang Jungkook udah buang Jimin ke tong sampah.

“Yaampun aku kira apa, untung sahabat..,”ujar Jungkook masih kesal dengan mengelus dadanya pelan sebagai tanda ia harus bersabar memiliki sahabat yang hobinya bikin orang mau serangan jantung.

Bisa mati muda dia kalau dia tidak banyak-banyak bersabar.

“Jadi, bolehkan aku numpang makan?,”

“Ya, tuh sana di meja makan,” ucap Jungkook menunjuk meja makan.

Eunha dari tadi hanya tertawa melihat kelakuan dua sahabat itu.

WHO IS MY DESTINY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang