Happy Reading ☺
⚠ Typo Bertebaran ⚠
***
"Aku tau Eunha, kau pasti mau bertemu dengan Taehyung, terlihat dari penampilanmu yang seperti itu, sangat cantik..., aku beruntung bisa melihat penampilanmu sekarang lebih dulu darinya dan aku juga beruntung bisa melihat wajah cantikmu terlebih dulu setiap pagi, aku sangat bahagia Eunha, meski aku tau itu bukan untukku, tapi orang lain..," ujar Jungkook dengan nada sedih, karena lagi-lagi dia harus merasa kecewa dengan kenyataan di depan matanya.
***
Jungkook mengambil handuk yang jatuh saat dia menangkap Eunha tadi, dan segera berjalan menuju kamar mandi dan setelah itu bersiap untuk berangkat ke kuliahnya.
Sedangkan Eunha berjalan cukup cepat meninggalkan kamar Jungkook, karena dia takut Jungkook melihat wajahnya yang sekarang memerah seperti tomat.
Entah kenapa saat jatuh menimpa Jungkook dan menatap matanya, Eunha merasa seperti hidupnya berhenti dalam sekejap.
Eunha seperti merasa mengulang kejadian yang sama dan merasakan getaran yang sama saat menatap mata pangerannya.
Sekarang rasanya debaran hati Eunha sangat cepat, sampai-sampai Eunha seperti bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri.
Eunha tidak tau apa yang terjadi pada hatinya, kenapa dia bisa merasakan hal seperti itu pada Jungkook.
Tapi Eunha mencoba tidak memperdulikan getaran pada hatinya, dan mencoba mengalihkan pikirannya dengan dia yang akan bertemu dengan Taehyung, Eunha kembali mempercepat langkahnya menuju dapur, menyiapkan sarapan untuk Jungkook.
Beberapa menit sudah berlalu dan Jungkook sudah menyelesaikan acara mandinya dan tentu saja sudah bersiap untuk berangkat ke kuliah dengan setelan kaos polos yang bertuliskan Saint Laurent di bagian dada dan dipadukan celana pendek selutut.
Jungkook turun memijak setiap anak tangga di rumahnya, tapi sebelum sampai di dasar, Jungkook mendengar suara Eunha yang membuatnya langsung memandang ke arah pintu masuk apartemennya.
"Jimin..," sapa Eunha dengan senyum termanisnya.
"Hai Ha, wah.., kamu cantik banget hari ini," Eunha hanya diam dan tersenyum malu mendengar ucapan Jimin, sedangkan Jungkook memutar bola matanya jengah saat mendengar gombalan maut Jimin.
Eunha langsung mempersilakan Jimin masuk dan memintanya untuk makan bersama, Jimin tentu saja mengangguk menerima tawaran Eunha.
Jungkook langsung melesat ke arah dapur, jujur saja sekarang perutya sedang berdemo meminta makan, dan sekarang dia duduk di kursi yang biasa Jungkook tempati.
"Ngapain kesini pagi-pagi..? Numpang makan!," sinis Jungkook.
"Enak aja, aku kesini itu mau ketemu sama jodoh masa depanku, ya kan Ha?," jawab jimin sambil memegang tangan Eunha yang sekarang memang sedang berada di sampingnya.
Eunha hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya kecil karena heran dengan kelakuan Jimin yang memang selalu menggodanya.
"Ya..kalau soal makan emang termasuk juga sih..hehe..," lanjut Jimin.
"Dasar Bantet!!," cela Jungkook, sedangkan Eunha tertawa kecil mendengar perkataan yang baru saja Jimin ucapan.
"Sudah cukup, kenapa kalian jadi berantem sih, mending kalian makan," tutur Eunha.
Jungkook dan Jimin mengangguk dan melanjutkan acara makan mereka, Eunha sengaja menghentikan perdebatan itu, jika tidak bisa-bisa akan berlangsung sampai pagi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS MY DESTINY✔
Fanfiction#1- euntae 28-12-18 Aku mengalami penderitaan di saat kebahagian ada di depan mataku. Kenapa TAKDIR selalu menyudutkanku. Kenapa TAKDIR seperti tidak mengijinkanku untuk bahagia. Aku bahkan harus mencari sumber kebahagiaanku sendiri. Mengejar apa ya...