Prelude : Jared

3.6K 135 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PRELUDE:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRELUDE:

JARED

Aku memang mencintai istriku, Alicia, lebih dari apapun. Aku punya beribu alasan untuk menjabarkannya. Namun, apakah hanya cinta yang akhirnya membuat kami dapat bertahan? Aku meragukan itu.

Aku akui, aku memang terlalu bodoh, dan terlalu lamban untuk menyadari bahwa cinta bukanlah segalanya. Di saat tagihan kami mulai membengkak, di saat Luca membutuhkan berbagai keperluan atau obat, bahkan Alicia membutuhkan uang agar dapur tetap mengepul, aku tahu, aku terlalu naif mengatakan cinta bisa menghadapi segalanya—cinta tidak, usaha kami ya.

Jadi, saat aku mendapatkan tawaran besar untuk menjadi salah satu kru bodyguard seorang pebisnis kaya di kota Maine, apa yang bisa aku lakukan selain menerimanya? Bayarannya mengiurkan, pekerjaannya pun mudah, bodyguard yang mereka maksud hanyalah pekerjaan mengawal dan lebih seringnya bertugas sebagai pendamping saja karena calon majikanku orang yang cukup sibuk dan punya pertemuan yang menggunung.

Aku bersyukur pernah membekali ilmu bela diri sampai ke tingkat sabuk hitam. Jadi, ini bukanlah pekerjaan yang membuatku kaget.

Alicia akhirnya mendukungku, membuatku yakin. Ada banyak tanggungan yang kami bayar, seiring dengan itu, aku kian mempertanyakan bagaimana tanggung jawabku sebagai seorang ayah dan suami? Apakah aku selama ini mampu menjadi sosok pemimpin untuk mereka?

Jadi aku pun menerimanya. Dan aku bertemu dengannya. Putri dari majikanmu bernama Veronica. Dia cantik, dan ramah. Walaupun hidupnya penuh dengan harta, dia selalu sopan, dan menghormati siapapun. Termasuk aku. Kami akrab, dia bisa membuatku tidak rendah diri ketika mengobrol dengannya. Dia cerdas, seakan kami adalah teman yang telah mengenal akrab.

Apalagi dia terus mencurahkan perhatian padaku seakan aku adalah pria paling beruntung di deretan para bodyguard milik ayahnya. "Kau tahu, kau masih muda dan berpotensi. Aku pikir kau adalah rekan kerja Ayahku," pujinya waktu kami bertemu pertama kali di sebuah resort mewah karena ayahnya, Mr. Delores perlu bertemu dengan pemilik saham resort tersebut.

"Benarkah?"

Veronica mengangguk. "Kau sangat berbeda, Jared. Entah mengapa ... aku perlu memberitahumu, kau sepertinya punya potensi selain menjadi bodyguard ayahku. Mungkin menjadi bodyguard orang lain?" Kami tertawa bersamaan. "Bodyguardku?" Aku terkekeh padanya.

"Maaf, aku tidak bermaksud tidak sopan," kataku kemudian.

Namun, Veronica hanya mengulum senyum. "Senang berkenalan denganmu." Sejak saat itu, aku sering bertemu dengannya. Karena selain Mr. Delores memiliki jam yang sibuk, terkadang Veronica pun menemaninya. Mereka ayah dan anak yang dekat dan hangat.

"Makan malamlah bersama kami, Jared, aku senang mengundang kalian ke rumahku," ajak Mr. Delores siang itu. Aku menatap Veronica yang ikut mengangguk seolah mendukungku. "Anggap saja ini semacam promosimu untuk terus bekerja di sini."

Aku menerimanya.

Aku nyaris lupa akan tanggung jawabku di sini. Aku nyaris lupa untuk menghubungi istri dan anakku di rumah. Ternyata bergelimang harta, dan hidup makmur terasa begitu memabukkan sampai aku merasa di atas langit.

"Aku ... aku sudah menikah, Ver," jawabku lesu. Kami berpandangan dekat sedangkan Veronica masih mengalungkan tangannya di sekitar leherku. "Aku ... minta maaf."

Veronica merengkuh rahangku. "Aku bisa menunggu, Jared," bisiknya pelan di dekat telingaku. "Aku bisa menunggumu agar kau sadar kau akan berpaling padaku."

Aku tahu, aku mungkin pria paling berdosa di muka bumi ini. Apalagi Alicia, dengan sabarnya menantiku pulang tanpa ada rasa curiga sama sekali. "Jadi lusa, baby? Aku akan menyiapkan makan malam special untuk kit—"

"Jaga dirimu, Ally." Aku memutuskan telepon tersebut. Aku tidak tahan harus menemuinya di saat bayang-bayang Veronica menghampiriku; bagaimana kami berdekatan sampai akhirnya bisa bersama di belakang istriku dan Mr. Delores.

Segalanya begitu cepat. Cinta ini menyelinap masuk ke dalam hatiku, mengantikan Ally yang selalu mengisi, tanpa pernah aku sadari.

"Istrimu mungkin musim panas untukmu. Tapi pria mana yang tahan untuk hidup di gersangnya musim panas di saat kau bisa saja dapatkan musim semi bersamamu? Atau musim hujan sepertiku? Aku bisa melakukan apapun padamu, dan aku memang sanggup." Veronica. Yah, dia gadis yang melebihi musim apapun. Dia menghantamku, menerbangkanku, memporak-porandakan bagaikan hantaman badai pada diriku.

Aku tenggelam, tanpa pernah tahu bahwa ada matahari seperti Ally yang menantiku kembali. Aku sudah terlalu lama berlarut dalam hujan dan keremangannya. Keindahan utuh seorang Veronica.

[]


Breaking White (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang