Chapter 10

1.7K 72 6
                                    

Chapter 10

"Over?"

*

"Kalau dia sampai tidak menghubungiku, aku akan menahannya di bandara. Aku tidak peduli!" pekik Ally di saluran telepon. Setelah pertemuan singkatnya dengan Trevor, seakan ada sesuatu yang memicunya untuk bertindak di luar kebiasaannya. Yah, dia akan kehilangan Jared kalau dia tidak bertindak. Ally tidak dapat menahan lonjakan amarahnya ketika ia masih terduduk di cafe tersebut.

Esme nampak menggerutu di ujung sana. "Apa kau yakin pria itu tidak berbohong kepadamu?"

Ally menoleh. "Apa maksudmu?"

"Maksudku, mungkin dia hanya ingin memperburuk keadaan. Kau tidak bisa langsung percaya begitu saja, Ally. Kau harus memastikan dahulu dengan mata kepalamu sendiri."

"Aku sudah melihat mereka."

"Begitu kah? Kau melihat mereka ... bermesraan atau sebagaimanya seperti yang kau tuduhkan?'

"Aku melihatnya sendiri, Esme, mereka hanya pergi bersama dan beberapa foto yang Trevor berikan kepadaku pula—" Ally mulai terisak. Namun dia tidak bisa menangis saat ini jadi dia hanya mengusap air matanya."Aku akan menemui Trevor lagi."

"Untuk?"

"Aku akan memintanya membantuku untuk menemui Jared dan kita buktikan apakah Jared memang berselingkuh dariku atau tidak." Ally terisak samar. "Tolong jaga Luca di sana."

"Tunggu dulu, Ally, kau tidak bisa—"

"Kumohon, kali ini saja." Ally mulai mematikan telepon tersebut dan menaruh ponselnya di sakunya. Setelah beberapa menit menaiki taksi, akhirnya ia kembali menghubungi Trevor yang masih berada di dekat sana. Setelah Trevor pamit karena ada panggilan telepon pula, Trevor muncul dengan langkah tegapnya. "Bagaimana? Apa kau ikut pergi ke bandara?"

"Tentu."

"Aku menyesal kalau kau harus terlibat dalam semua ini," Ally cepat menggeleng, sedangkan Trevor masih menatapnya dengan sorot lemah. "Aku minta maaf."

Ally menggeleng kuat. "Tidak, ini justru yang aku inginkan." Mereka menaiki mobil Trevor bersama, sesekali Ally bertanya. "Jadi, mengapa kau bekerja dengan mereka?

Trevor mengaruk tengkuknya. "Entahlah. Aku pikir aku butuh pengalaman dan gajinya pun cukup menggiurkan. Sejujurnya, aku tidak terlalu berharap bekerja bersama, aku sebenarnya ingin membangun usaha sendiri. Gaji yang kudapatkan akan kugunakan sebagai modal."

"Benarkah?"

"Aku ingin membangun cafe atau kedai kecil," jawab Trevor malu-malu. "Yah, mungkin kau bisa bilang ini tidak sesuai. Maksudku, aku kan seperti pria brutal yang kau temui di tengah jalan dan sibuk memukuli orang lain."

Ally tersenyum."Tidak, aku senang mendengar mimpimu. Semoga berhasil, Trev."

Trevor balas tersenyum. "Terimakasih," ia menggaruk alisnya canggung. Mobil melaju dengan mulus di jalanan kota tersebut."Well, aku tidak mengerti Jared. Harusnya dia tidak meninggalkan kalian, maksudku, kau adalah gadis yang luar biasa. Pasti dia sangat kau tahu ... konyol."

"Entahlah," jawab Ally lesu. "Dia telah berubah sekarang."

*

Gerombolan itu datang. Yang pertama adalah kerumunan ramai yang berseragam jas gelap. Terakhir, mobil lainnya munculah sosok Jared di sebelah Veronica. Sesaat wanita itu kesulitan dengan heelsnya yang tersangkut, Jared begtiu cekatan menolngnya dan berjongkok untuk melepas heels itu lantas menyruuh beberapa pegawai lain untuk membawakan. Dia memakaikan sepatu pada Veronica dengan perlahan.

Ally sudah menurunkan rahangnya sejak detik pertama. Veronica yang itu?

Dia cepat bangkit, menghalau beberapa orang untuk menyentuh tangan Jared. Wajah pria itu sebeku es. "Jared."

"All—ally?"

Veronica ikut tertegun. "Jared, siapakah dia?" tanyanya pelan namun masih terkejut. Ally menarik senyum kecut sebelum menunduk pada Jared dan menarik pria tiu bangkit.

"Jadi ini pekerjaanmu? Memasangkan sepatu wanita? Aku pikir kau adalah bodyguardnya."

"Katakan kepadkau apa hubunganmu dengan wanita ini, Jared. Apakah dia—"

"Diamlah, Veronica!" pekik Ally, geram.

Veronica mendengus kasar, dia memalingkan wajah sedangkan Jared masih kehilangan kata-kata.

"Dia ... dia bukan siapa-siapa," jawabnya dan Ally sudah ingin mengangkat tangannya tinggi, namun ditahan oleh Trevor.

"Jared, jangan bercanda!"

Pria hanya mengatupkan rahangnya. "Ayo, Nona. Kita harus bergegas, tidak ada waktu lagi untuk membicarakan hal ini." Sementara Ally masih terperangah, Jared sudah memandu Veronica menuju gerbang keberangkatan, dan mendorong keras kereta besi mereka.

[]

Breaking White (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang