CHAPTER TIGA PULUH SEMBILAN
Veronica selalu membayangkan pesta pernikahannya akan digelar di pantai. Para tamu akan duduk di kursi-kursi putih dengan angin laut yang berembus dengan damai. Mereka akan menari dengan bertelanjang kaki di atas pasir putih bersih. Kini, mimpi itu terwujud karena pesta pernikahannya disetujui untuk diadakan di pantai terdekat, hanya berjarak beberapa meter dari rumah pantai pemberian ayahnya. Veronica terus menyunggingkan senyuman bahagia.
"Nak, kau mirip ibumu," komentar ayah Veronica seraya mengecup sayang puncak kepala putrinya. Mereka bersiap menuju gereja pemberkatan, kemudian akan mengadakan resepsi di pantai.
Veronica nampak anggun dan manis dalam balutan gaun pernikahannya yang berwarna krem dan putih. Dia merasa sedikit bermimpi karena hari ini akhirnya datang juga; Jared akan menjadi suaminya! Tidak ada kata-kata yang sebanding dengan apa yang dirasakannya. Sesuatu meletup-letup liar dalam dada dan perasaan tidak sabar akan momen di mana mereka bertukar cincin.
Mobil pengantin datang menjemput. Ayah Veronica setia menemani putri kesayangannya. Mereka masuk, sepupu Veronica yang masih kecil membantu mengangkat ekor gaunnya yang panjang, agar dapat muat dalam mobil, kemudian mereka pun berangkat dengan hati senang. Pernikahan selalu membawa aura positif pada siapa pun. Dari pihak Veronica, ada bibi, paman, ayahnya, beberapa sanak keluarga yang selama ini jarang mampir pun langsung setia datang kemudian membantu mempersiapkan setiap detail untuk acaranya. Veronica bersyukur, dia dan Jared akan menjadi sepasang suami istri.
*
*
Resepsi diadakan sekitar pukul dua sore hingga malam hari. Tamu undangan membawa undangan khusus yang sudah disebar jauh-jauh hari, kemudian datang untuk mengucapkan selamat pada keduanya. Jared terlihat gagah, sedangkan Veronica terus berbinar. Rambutnya tersanggul cantik, tulang pipinya dipoles dan terlihat lebih tinggi dengan warna lipstik yang cocok. Veronica sangat cantik, tidak heran dahulu dia sering mendapatkan tawaran menjadi model. Sayang ayahnya tidak mengizinkan dia berkarier di bawah lampu sorot karena pergaulan di industri hiburan sangat rawan. Di malam ini, Veronica tampil memukau siapa pun, aura pengantinnya tidak dapat ditahan sehingga dia terus bersinar dan menarik perhatian.
Dante datang bersama Ally, menyampirkan tangannya di pinggang istrinya. Ally muncul dalam gaun malam pendek yang agak terbuka, dan kulitnya sehalus satin. Dia pun terlihat cantik dengan warna bibir merah merona serta makeup yang makin menonjolkan kecantikannya. Dante tidak jemu-jemu memandangi istrinya.
"Selamat untuk kalian."
Jared berubah kaku dengan wajahnya yang terlihat mendung. Namun dia menarik tubuh istrinya posesif, hingga Veronica memekik namun menahan senyuman. "Ya, terima kasih sudah datang. Di mana putraku?"
"Ini sudah malam, Jared. Dia ada di rumah bersama ibuku," jelas Dante. Keduanya menyerahkan kado masing-masing yang disambut gembira oleh Veronica. Jared tetap menatap lurus mantan istrinya. Dia tidak pernah suka Ally berdandan hingga terlihat dewasa, dan menawan. Dia benci bagaimana Dante justru menikmati bagaimana Ally terlihat seperti itu sekarang, seakan seluruh dunia harus tahu mereka saling menyayangi. Ini mengusik Jared.
"Sayang, ayo temui tamu lain dan silakan kalian menikmati pestanya," ajak Veronica dengan suara lembut.
Dante mengajak Ally untuk berdansa. Mumpung mereka di sini tidak ada salahnya menikmati waktu bersama. Pesta pantai ide yang bagus, karena mereka menyukai udara malam yang sepoi-sepoi, musik yang mengalun serta langit malam yang terbentang cantik. Gulungan ombak menjadi pengiring dansa mereka pula.
"Kapan-kapan kita ajak Luca untuk berlibur ke pantai, anak itu pasti menyukainya," kata Dante dengan senyum. Di usia sekarang, bocah itu tengah aktif-aktifnya dan senang melihat banyak hal baru. Ally setuju, persiapan butiknya tinggal sedikit lagi dan dia lega ada banyak orang yang mendukungnya, termasuk Dante. Untuk merayakan pembukaan butiknya yang semoga ramai, Ally mau mengajak keluarga kecilnya berlibur untuk melepas penat. Luca pasti tidak sabar menginap di vila yang nyaman serta melihat indahnya lautan biru.
Dante bergerak bersama Ally. Kening mereka menempel dan dia mengecup punggung tangan wanita itu terus menerus. Dante tidak bisa menjabarkan dengan kalimat yang pas, namun Ally menyempurnakannya. Seperti hidupnya berubah menjadi lebih indah semenjak wanita itu dan putra mereka di sini. Dante tidak mau memikirkan bahwa Luca nyatanya putra kandung Jared, karena untuknya, Luca adalah anaknya. Titik.
Sementara itu, Jared terus mengawasi kedua insan itu dari jauh. Pembicaraan soal pesta serta makanan yang lezat menjadi mengabur. Dia dan Ally pernah membicarakan ide berlibur ke pantai, membayangkan mereka makan makanan laut kemudian bercanda di dekat api unggun. Ally suka hal sentimental dan Jared mengingat tiap detail hal-hal yang disukai Ally semudah membaca pikiran perempuan itu.
Veronica mengamit tangan suaminya, sadar ke mana arah matanya. "Apa yang kau perhatikan sejak tadi?"
"Bukan apa-apa."
"Kau senang mereka datang, kan? Aku pikir mereka takkan datang tapi syukurlah. Dante terlihat menyayangi Ally," katanya. "Kita akan bahagia seperti mereka, kan."
Jared membisu. Ini resepsinya, namun dia tidak serta merta merasa bahagia dan menikmatinya. Jared pun mengajak Veronica untuk berkumpul bersama yang lain, beberapa tamu adalah kawan lama Jared sewaktu dia masih bertugas jadi pengawal Veronica dan mereka sangat jarang datang membawa pasangan. Sekarang mereka saling bercanda gurau, berbahagia bersama pasangan mereka yang tidak kalah cantik dan menarik. Jared merasa asing, tersesat di lautan banyak orang dan tamu yang bersorak serta menggodanya.
"Wah, Jared sudah berpengalaman soal malam pertama kan. Haha."
"Diam kau!" tukas Jared dengan nada sinis.
Mereka terus tertawa, kemudian bersulang. Veronica mengajak Jared bersulang dan mereka saling memandangi satu sama lain. Jared merasa kosong, hampa, tidak tahu arah. Seperti dia seharusnya tidak di sini, terjebak dalam jas hitam dan status sebagai suami Veronica. Ayah Veronica akan memberikannya sejumlah aset, namun Jared tidak mau memkirkan itu sekarang. Dia di sini. Menikahi Veronica. Entah bagaimana fakta itu justru membuatnya muram.
Tiap perempuan pasti menuntutnya.
Veronica versi istri pasti menuntut banyak hal; dia dibesarkan menjadi putri yang berkecukupan dan terus menuntut lebih. Ayah Veronica gemar memanjakan putrinya bagaikan putri kerajaan. Jared merasa terbebani akan itu semua.
Veronica mengusap sisi wajah Jared, mengejutkan pria tersebut. Dia cemberut. "Kau ini! Melamun terus, sih? Nikmati pestanya. Ini malam pernikahan kita," katanya seraya mengecup bawah dagu suaminya. Jared diam seribu bahasa, hanya memandang Veronica kemudian larut dalam pesta yang tidak dia sukai.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking White (2017)
RomanceJared Hawton sudah menikah dengan Alicia Fritz. Segalanya berjalan baik hingga Jared mendapatkan pekerjaan di Maine untuk menjadi seorang bodyguard. Pada awalnya, mereka pikir hal itu menjadi langkah yang menakjubkan; Jared bisa mendukung kebutuhan...