199. Hijrah, Siapa Takut!

600 40 0
                                    

"Hai ustadzah"...

"Wih gayamu, sekarang sok agamis"

"Hijrah buu"

"Dulu juga ikut maksiat, sekarang sok mau taubat"

Begitulah beberapa pesan yang ku terima dari teman-teman beberapa waktu yang lalu.

Ketika kita memutuskan untuk hijrah maka jangan heran ketika ada yang membenci hijrah kita. Dihina, dicaci, dihujat dengan berbagai perkataan menyakitkan, dijauhkan teman-teman itu sudah pasti kita alami. Semua itu adalah cara Allah menunjukkan kepada kita mana teman yang baik dan mana teman yang tidak baik.

Sebagaimana kisah Rasulullah dahulu, setiap hari setiap pulang dari masjid beliau selalu diludahi oleh salah seorang kafir yahudi, suatu hari Rasulullah tidak menemui orang tersebut, ketika Rasulullah mengetahui orang itu ternyata sakit, beliau bergegas untuk menjenguknya dan karena sebab itulah orang tersebut masuk islam.

Dari kisah Rasulullah tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan pula, cukup do'a kan dia. Semoga Allah mengampuninya dan segera memberikannya hidayah .

Hijrah memang mudah tapi sulit untuk mempertahannya.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar kita istiqomah di jalan-Nya?

Pertama, carilah teman-teman yang mampu mengajak kita untuk lebih taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Tanamkan di benak kita bahwa "Ketika kita merangkak mendekati Allah, maka Allah akan berjalan mendekati kita. Dan ketika kita berjalan mendekati-Nya maka Allah akan berlari mendekati kita." (HR. Bukhari dan Muslim)

Begitulah Maha pengasih dan penyayangnya Allah kepada hambanya.

Kedua, luruskan niat hijrah kita.
Untuk siapakah hijrah ini?
Untuk Allah kah?
Atau hanya sekedar mengikuti trend saja?

Hijrah sejatinya adalah meninggalkan kemudharatan menuju pada ketaatan. Niatkan hijrah hanya karena Allah Subhanahu wa ta'ala. Maka istiqomah akan mudah kita dapatkan.

Hijrah tidak sebatas merubah penampilan saja, tetapi menambah kualitas diri dengan memperbanyak ibadah, mengkaji islam, menjalankan kehidupan hanya mengharapkan pahala dan ridho-Nya, tanamkan rasa takut dan malu pada diri kita.

Malu kepada siapa ?
Malu kepada Allah Subhanahu wa ta'ala tentunya karena malu adalah sebagian dari iman.

Malu karena sudah hijrah pakaian tapi belum menambah ketakwaan, masih malas-malasan mengkaji islam, malu sudah hijrah tapi masih berdua-duaan dengan yang bukan mahrom, sudah hijrah tapi masih hubbud dunya .

Maka dari itu, kuatkan hijrah dengan ilmu. Mulailah mengkaji islam agar keistiqomahan mudah kita dapatkan.

#MuhasabahDiri #YukNgaji #YukHijrah
#SmartWithIslam
#FReSh

Kumpulan Cerita Islami {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang