187. MUSAHABAH (2) Mengenal Diri maka Mengenal ALLAH

441 31 0
                                    

"Mas bulan depan itu date line saya bayar hutang. Saya takut tidak bisa melunasi hutang-hutang saya mas. Saya harus gimana?"

"Ibu sudah minta sama Allah belum? Ibu percaya janji-Nya Allah kan?" tanya saya.

"Sudah mas.. tapi belum dikasih. Saya percaya ko mas. tapi saya takut kalau ngga bisa bayar rumah saya disita gimana mas." Jawabnya singkat.

Hmmm. menurut Anda ada yang aneh ngga dari percakapan diatas?

Yap, orang ini aneh. kenapa?

Dia bilang dia PERCAYA akan janji-Nya Allah, tapi ya kok masih galau.

Gini-gini..

Misalkan Anda diposisi orang ini terus saya bilang ke Anda.

"Bu tenang saja King Salman (saudi) mau dateng ke rumah ibu besok trus mau bayarin utang Anda bu.."

Kira-kira gimana perasaan Anda? Percaya ngga? Hehehe..

"Ngaco mas Rendy nih. Ngga percaya lah.. saya kenal beliau aja nggak, dia pun ngga kenal saya saya mas. Sudah mas jangan ngelantur. Jadi hutang saya gimana ini mas... tinggal besok."

Lihat! 

Karena dia ngga percaya trus efeknya dia masih tetap galau dengan date linenya kan? Itulah efek dari ketidakpercayaan yaitu perasaan galau/khawatir itu tetap ada.

Tapi beda cerita kalau anda sudah komunikasi sejak 6 bulan yang lalu dengan beliau, Anda kenal beliau trus saya selaku ajudannya datang ke Anda dan bilang.

"Selamat ya bu... besok beliau mau datang dan melunasi semua hutan Anda."

Pasti Anda percaya kan? Iyalah karena Anda sudah kenal sama beliau.. dan efek percaya ini menentramkan hati Anda dari yang tadinya galau dengan datelinenya sekarang tenang karena dapat bantuan.

Nah itulah efek PERCAYA dan IMAN, seharusnya orang yang benar-benar percaya atau beriman efeknya dia tenang. 

Orang yang kenal Ar-Razaq (Maha Pemberi Rezeki) pasti ngga akan takut kalau dikeluarin dari kantornya karena dia paham yang ngasih rezeki itu Allah. Tapi orang yang baru tahu ada nama Ar-Razaq pasti tetap akan galau.

Orang yang kenal Al-Qadir (Maha Penentu Takdir) pasti akan muncul optimisme besar dalam hidup karena paham Allah mudah merubah dari yang tadinya 0 jadi 100 dan juga muncul rasa hati-hati karena paham Allah bisa merubah 100 jadi 0 juga dalam waktu 1 detik. Tapi orang yang baru tahu ada nama Al-Qadir maka tetap saja dia akan galau.

Kita ini tahu Allah tapi belum kenal dengan Alah. Kita ini banyak ngomongin Allah tapi jarang ngomong sama Allah.

Allah hari ini di benak kita cuma diawang-awang aja, ngga pernah tahu rasanya "Allah hadir" di setiap hidup kita itu rasanya bagaimana. Maka beruntunglah yang dibukakan Allah dapat "melihat" Allah hadir dimanapun dia berada.

Parameter Allah hadir itu ini.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ 

يَتَوَكَّلُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal." (QS. Al-Anfal : 2)

Terasa Allah hadir dimanapun itu dahsyat, terasa diliatin terus sama Allah dengan tatapan cinta-Nya. Maka jangan heran kalau Anda menemukan alumni PPA kayak suka ngomong sendiri kayak orang gila hehehe.

Kenapa?

Bukan gila... tapi mereka sedang berbincang-bincang dengan Rabb-nya.. ^^.

"Ya Allah temenin hamba ngajar yah.."

"Ya Allah titip keluarga saya yah.."

"Ya Allah izinin yah.."

"Ah lebay nih mas Rendy.."

Gppa dibilang lebay.. karena di hari ini kita butuh banyak orang lebay model kaya gini. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntunglah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

Sekarang yang sudah ngga asing itu pakai baju u can see, pakaian ade bayi dipakai, pakai celana gemes, hehe dll.

Justru sekarang kebanyakan manusia tidak pernah mempertanyakan eksistensi dirinya sendiri. "Darimana, sedang apa, mau kemana". Sehingga dia sendiri ngga paham sedang hidup. walhasil tujuan hidupnya semu saja. Denger ayat-ayat quran, hadist dan hikmah ya cuma jadi kalimat motivasi yang di re-tweet aja distatus tanpa mencoba memahami landsasan pemahaman apa dibalik kalimat itu yang sejatinya itu semua kunci.

Ah sudahlah nanti saja bahas ini. 

Balik lagi ke laptop. Kita sering banget bilang, "Saya beriman ko mas ke Allah.. saya percaya ko ke Allah.. Saya sholat, sedekah, dzikir, dll lho mas."

Pertanyaan saya, sudahkah itu semua menandakan beriman?

Maaf, punten, belum tentu menandakan beriman. Toh, buktinya banyak yang sholat hanya ketika didepan mertua, sedekah hanya untuk diliput media, dsb.

Allah bilang tuh...

الَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS al-Hujurat [49]: 14).

Ternyata Allah bilang antara KETUNDUKAN dan KEIMANAN itu 2 hal yang berbeda.

Ya sholat, sedekah, dzikir, dll adalah salah satu manifestasi dari keberimanan, namun belum tentu menandakan beriman. Banyak kan yang masuk islam hanya karena ortunya ya islam, sholat ya karena ikut saja, ngga salah sih. Tapi ya itu baru tunduk, manut dan ngikut syariat.

Yang namanya percaya atau iman harusnya menumbuhkan rasa tenang dengan segala problem kurang beras, dipindah kerjaan, suami ninggalin, keinginan yang kayaknya imposible diwujudkan, dll.

"Iya juga ya mas.. saya kadang ragu sama Allah. Sholat sih tetep.. Jadi saya biar percaya atau beriman gimana mas?"

Ya yang tadi itu, kenalan sama King Salman hehe

Maksud saya gini.. Pecaya itu berimpact kepada ketenangan, sedangkan percaya itu sendiri adalah efek dari Anda kenal.

So, kenalilah Allah, belajar asmaul husna-Nya..

Tahapannya..

1. Tau dulu asmaul husnanya... owh ada Ar-Razaq, ada Al-Wakil, dll

2. Tau artinya..

3. Pahami cara kerjanya

4. Lihat diri Anda sendiri apakah sudah dapat merasakan asmaul husna hadir dihidup Anda sebelum-sebelumnya dan saat ini

Anda akan meleleh, melting, ketika paham bagaimana Allah mengatur hidupmu.

“Barangsiapa mengenal dirinya, maka sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”

Kumpulan Cerita Islami {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang