Selamat Tinggal

6.7K 845 104
                                    

"Apakah kau sudah selesai?"

Jungkook melipat tangan di depan dadanya. Punggungnya bersandar pada dinding. Kaki berbalut kaus kaki hitamnya mengetuk-ngetuk lantai tidak sabaran. Sudah hampir setengah jam ia menunggu. Di sampingnya, sebuah pintu tertutup rapat.

"Aku tidak memintamu untuk menunggu! Pergi sana!"

Jungkook mendecak. Gadis ini memang benar-benar. Jungkook tidak akan berhenti sampai perempuan itu keluar dari kamarnya.

"Apakah aku harus ke dalam dan membantumu supaya lebih cepat?" tawar Jungkook.

"JIKA KAU MELAKUKAN USAHA UNTUK MASUK, KUTENDANG SELANGKANGANMU!"

Jungkook langsung mendengus. Ancaman bagus. Jungkook sedang tidak ingin melukai dirinya sendiri.

"Baiklah. Yang cepat saja," katanya kemudian.

Beberapa lama kemudian, pintu di sampingnya terbuka. Jungkook segera berdiri tegak. Kang Raewon sudah keluar.

Jungkook pun mengambil langkah mundur. Matanya otomatis memindai tubuh gadis itu dari ujung rambut hingga kaki yang berbalut kaus kaki belang-belang itu.

Rambut sepinggang yang basah, sweater warna hijau, dan celana putih.

Raewon yang merasa diperhatikan sontak memeluk tubuhnya sendiri. "Ap-Apa yang kau lihat?"

Masih memerhatikan Raewon, Jungkook mendesis. Matanya menyipit. "Apakah kau tidak punya pakaian yang lebih bagus?"

"Memang apa masalahmu? Tidak perlu komentar tentang bajuku!"

Jungkook menggeleng tidak setuju. Kedua tangannya masuk ke saku celana bahan hitamnya. "Tapi kau akan berjalan di sampingku. Aku tidak ingin terlihat sedang bersama perempuan kucel."

Raewon langsung melotot. "Kalau begitu, lupakan soal pergi! Jika kau ingin mengajakku, jangan mengkritik tentang apa yang harus kupakai!" teriaknya. Jelas sekali ia emosi.

Sekali lagi, Jungkook menggeleng. "Aku harus mengkritik. Ikut aku."

Pria tersebut pun menarik pergelangan Raewon, membawanya keluar.

***

"Tempat apa ini?"

Jungkook menyeringai. Tangannya tidak meninggalkan pergelangan tangan Raewon. Gadis itu sempat memprotes karena ia tidak suka jika tangannya disentuh laki-laki sembarangan.

Lagipula, Jungkook menyentuhnya? Sangat bukan Jungkook.

Tetapi pria tersebut tidak menggubris apapun dan tetap menggenggam Raewon. Hingga gadis itu menghentikan rengekannya.

"Lihat saja," katanya seraya terus membawa Raewon memasuki sebuah bangunan di daerah Yongsan.

Setelah menaiki serangkaian tangga, berbelok ke kiri, kemudian Jungkook membuka satu pintu.

Manik Raewon sontak membulat. "S-salon?"

"Jungkook-nim." Seorang pegawai wanita membungkuk hormat ke arah Jungkook. Wajah Raewon pun berubah tidak nyaman.

Jungkook mengangguk sebagai sapaan. Kemudian ia menyerahkan tangan Raewon untuk diraih oleh si pegawai.

"Ubah dia. Beri dia layanan dan pakaian terbaik. Lakukan untuk rambutnya juga. Aku tunggu di sini. Kami akan kencan," kata Jungkook sebelum mengambil duduk di sebuah sofa di dekat sana.

Sempat terkejut dengan kata 'kencan', pegawai wanita tersebut tetap membungkuk mengiyakan setelah mendengar intruksi Jungkook. Ia pun menarik Raewon untuk pergi ke dalam bersamanya. Sementara Raewon mulai panik.

[jjk] Love Disease ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang