Lelaki Itu

7.4K 1K 130
                                    

"Jungkook."

Lelaki itu mengerutkan keningnya. Maniknya tertutup rapat, tidak ingin melihat dunia. Seluruh bagian tubuhnya nyeri, seolah menahannya untuk bangun. Ia yakin racun-racun itu masih mengendap dalam tubuhnya.

"Jeon Jungkook. Bangun."

Jungkook mengerang pelan. Bahunya tengah digoyang-goyangkan oleh seseorang. Seseorang itu mengganggu tidurnya, hal yang sangat ia benci. Apalagi jika Kang Raewon yang melakukannya.

"Jungkook. Aku serius. Kau harus bangun sekarang juga."

Tapi ini bukan Raewon. Jungkook tahu betul perempuan itu sudah tidak ada di kamar rawat saat Jungkook kembali dari ruang pemeriksaan kemarin pagi.

Ini laki-laki. Dan Jungkook sangat familiar dengan suaranya.

"Astaga. Jeon Jungkook, kuminta kau untuk bangun sekarang juga!"

Kali ini lengan Jungkook ditarik. Ia dipaksa bangun dengan maniknya yang masih berat. Awalnya Jungkook berniat untuk melawan. Tetapi tiba-tiba otaknya memproses bahwa ia benar-benar mengenal suara lelaki yang tengah memaksanya bangun.

"Uh? Joonmyun Hyung?"

"Ya, ini aku. Kumohon kau untuk bangun dan ikut aku sekarang juga. Tidak ada waktu lagi."

Kening Jungkook mengerut. Ia sangat tidak suka ide Pergi sekarang juga yang dicetuskan oleh orang yang dipanggilnya Joonmyun itu. Jungkook baru bangun dan ia tidak mungkin langsung pergi. Ia harus minum dulu, cuci muka, kencing, dan—

"Aku sudah mengemas barangmu. Bisakah kau bangun? Kita dikejar waktu."

Jungkook menghela napas berat. Maniknya belum sepenuhnya terbuka. "Ada apa, Hyung? Lagipula aku belum boleh keluar rumah sakit."

"Kita kabur. Aku sudah melepas infusmu saat kau tidur tadi. Dan sekarang kau hanya perlu bangun dan ikut aku!"

Jungkook tidak suka dipaksa untuk bergerak cepat. Itu melelahkan. Apalagi jika Kang Raewon yang melakukannya.

Ah, Jungkook tidak tahu mengapa ada banyak hal yang tidak disukainya dan ia selalu teringat Raewon.

"Kau harus ingat bahwa aku tidak bisa berjalan dengan cepat," kata Jungkook seraya menurunkan kakinya dari ranjang. Sebelah tangannya menggosok matanya yang masih perih. Seingatnya, ia baru tidur sebentar.

"Aku tahu. Itulah sebabnya kita harus bergegas."

Setelah mendapati Jungkook mengenakan alas kakinya, Joonmyun segera menggamit tangan Jungkook dan menuntunnya keluar rumah sakit.

***

Raewon berjalan ke dapur. Ia melewati Ayahnya yang tengah menonton berita di televisi. Sekilas yang ia lihat, hanya berita mengenai beberapa kasus bunuh diri yang dilakukan oleh pelajar di sekitar Seoul. Raewon mendecak dalam hati. Dasar bocah lemah, pikirnya.

Saat mencapai kulkas, ia mengambil sebotol susu murni dan langsung menenggaknya. Tidak peduli bahwa ia seorang residen di rumah sakit dan masih minum berdiri. Ia di rumah, Raewon bisa melakukan apapun yang ia mau.

Hingga berita di televisi berganti topik menjadi kasus rencana pembunuhan seorang CEO perusahaan properti ternama.

"Ayah, meja belajarku 'kan mereknya itu," komentar Raewon seraya menunjuk ke arah televisi. Ia membawa bokongnya untuk duduk di dekat sang Ayah. Sementara Ayahnya hanya bergumam sebagai respon.

"Diperkirakan bahwa Tuan Jeon memakan racun yang dilumurkan di sekitar mulut botol minumnya. Kemudian beliau terkena serangan jantung dan berakhir koma di Rumah Sakit Byeonghon."

[jjk] Love Disease ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang