14. Cemburu?

6.8K 373 10
                                    


Mau cemburu, kesel. Tapi gue siapanya?

~Raka

****


"Keluar! Keluar! Naik kelantai atas!" Sean berseru pada seluruh murid yang berada di kantin.

Semua murid termasuk Ataya dan yang lainnya menjadi panik apalagi setelah mendengar teriakan dari luar. Mereka semua langsung berlari, namun saat hampir semua keluar dari kantin tiba-tiba salah satu anggota geng rajawali menghampiri mereka.

"Mana ketua geng garuda?!"

Ataya yang belum sempat keluar dari kantin melihat dengan ngeri anggota geng tersebut.

"Dia bawa cerulit..." Gumam Ataya pada dirinya sendiri.

Sean menyuruh Kenzo, Riki dan Robi untuk membawa murid yang belum sempat naik ke lantai atas, untuk segera naik sedangkan yang lainnya biar dia yang mengurus.

"Sasaran lo di sini." Sean keluar dari kantin setelah semua murid naik ke lantai atas.

"Jangan harap lo bisa bebas kali ini Sean." Anggota geng rajawali itu menyeringai. Dia langsung menyerang Sean dengan cerulit yang ia bawa.

Sean beberapa kali menghindar, dia berhasil menjatuhkan cerulit itu dari tangan anggota geng rajawali. Selang beberapa saat keadaan semakin memburuk. Geng rajawali bertambah dan mengepung dirinya. Beruntung sebelum mereka menyerang Sean, Raka dan yang lainnya datang membantu.

Terjadi perkelahian sengit di antara mereka. Raka melindungi Sean sedangkan yang lainnya menyerang balik geng rajawali.

"Lo gak apa-apa?" Tanya Raka pada Sean, namun Sean tidak kunjung menjawab. Dia hanya berdiri di belakang Raka.

Saat anggota geng garuda kewalahan menghadapi serangan dari geng rajawali, tiba-tiba dari dalam kantin terdengar teriakan melengking.

"SIAPA YANG BIKIN KANTIN JADI SEPI?! MAJU SINI!"

"ENAK BANGET KALIAN YA! JAJAN TAPI GAK BAYAR!"

"BAYAR WOY! GUE RUGI NIH BAKSO GUE MAHAL, KALIAN KUDU BAYAR!"

Raka dan Sean menoleh ke belakang dan mendapati Bi Endut, Mang Jabrig dan pedagang kantin lainnya keluar dari kantin.

Bi Endut terlihat marah begitu pula yang lainnya, masing-masing dari mereka membawa pisau daging dari dapur lalu di tangan yang lainnya memegangi wajan besar.

"HEH BOCAH-BOCAH KURANG ASEM! INI SEKOLAH MAU DI JADIIN AJANG TAWURAN HAH?! OTAK LU PADA DITAROH DI MANA SAMPE GAK BISA BEDAIN MANA TEMPAT NYARI ILMU MANA TEMPAT NYARI MATI?! MAU GUE SIKAT KALIAN SEMUA?" Teriak Bi Endut, ia menyeringai lalu menunjukan pisau dagingnya.

Beberapa dari mereka terlihat ketakutan saat Bi Endut keluar bersama pedagang yang lainnya.

"Gila! Kabur woy kabur!!" Teriak salah satu anggota geng rajawali.

Geng garuda ikut berlarian menjauh dari kantin, sedangkan Sean dan Raka tak bergeming di tempat mereka.

"Giliran gue muncul lu pada baru kabur? Dasar bocah jaman sekarang." Bi Endut menggelengkan kepalanya lalu melihat Raka dan Sean.

"Kalian gak apa-apa?" Tanya Mang Jabrig. Sean menggelengkan kepalanya seraya tersenyum, cowok itu berterimakasih pada Mang Jabrig karena telah datang membantu.

"Gak apa-apa mang, makasih semuanya udah mau dateng nolongin. Kalo enggak, Sean gak tau nasib Sean sama Raka kaya gimana nanti." Setelah mengucapkan terimakasih sekali lagi, Sean dan Raka pamit.

Raka's Missions! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang