24. Rahasia yang terbongkar (2)

5.3K 313 23
                                    

Kalo gue cuma pura-pura cinta, lo bisa apa?
Hehe, canda. Gue cinta kok sama lo.

~Raka

****

Satu hal yang diinginkan Milenia saat ini.

Jika Raka berhenti di depan gerbang dan menemukan bahwa dirinya tidak ada di sana, Milenia berharap Raka menoleh ke bawah lalu menemukan cincinnya tergeletak di sana.

Maka dengan begitu Raka akan tahu bahwa dirinya telah diculik. Ya, Milenia sekarang sedang diculik, ia juga tak habis pikir kenapa ada orang yang mau menculiknya mereka tidak akan mendapat tebusan dari orangtuanya karena mereka telah tiada. Namun, ada hal yang membuatnya terkejut ketika pertamakali masuk ke dalam mobil itu.

Ataya berada satu mobil dengannya, mereka sama-sama terkejut sebelum saling memeluk.

"Lo gak apa-apa Mil?"

"Gak papa, lo sendiri gak papa?"

"Gue gak papa Mil,"

Pelukan mereka terlepas dengan paksa ketika kedua penculik tersebut menarik dan mengikat tangan mereka.

Salah satu dari penculik itu meraih dagu Ataya. "Gue penasaran gimana reaksi Sean setelah dia tau kalo pacarnya kita culik." Ucapnya seraya melepaskan topengnya.

Ataya dan Milenia membulatkan matanya terkejut saat melihat wajah penculik itu.

Sedangkan di tempat lain, Sean dan Raka terburu-buru menghentikan motornya di depan gerbang. Keduanya turun saat orang yang mereka cari tidak ada di sana.

"Dugaan gue benerkan Rak? Dia nyulik Ataya sama Mile!"

Raka mengepalkan tangannya kuat, ia benar-benar marah. Jika sampai benar Milenia diculik, dia tidak akan segan-segan memberikan pelajaran kepada orang yang telah menculiknya.

Raka berjalan kesana-kemari dengan gelisah. Dia bingung harus berbuat apa, apa dia harus lapor kepada polisi? Raka meraih ponselnya ketika pemikiran itu muncul.

"Tunggu, cincin siapa nih?" Sean mengambil sebuah cincin yang berada tepat di bawahnya.

Raka menoleh dengan terkejut sebelum mengambil cincin tersebut. "Itu cincinnya Mile!"

Belum sempat Sean kembali berbicara, ponsel mereka berbunyi secara bersamaan.

"Sial!"

"Shit!"

Keduanya berteriak penuh amarah saat membaca pesan tersebut.

"Fino bangsat!" Umpat Sean. Ia menaiki kembali motornya sebelum pergi meninggalkan Raka.

Raka sendiri tidak tinggal diam, ia menyimpan cincin Milenia di dalam saku jaketnya setelah itu ia pergi menyusul Sean.

***

"KELUAR LO BANGSAT! BERANI LAWAN GUE SINI!" Raka berteriak penuh amarah di depan sebuah rumah kosong.

"Gue yakin, Mile sama Ataya ada disini."

Raka berjalan masuk terlebih dahulu ke dalam rumah kosong tersebut diikuti Sean di belakangnya.

Namun belum sempat mereka masuk, seseorang telah menghadang mereka.

"Mau kemana?"

Sean menatap tajam Fino, ingin sekali ia meninju kembali rahang cowok itu sekarang juga.

Raka's Missions! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang