39. Permintaan Terakhir

5.9K 304 11
                                    


Aku harap akan ada seseorang yang memperlakukanmu lebih baik daripada aku.

~Raka

****

"Raka, apa kamu benar-benar mencintai Milenia?"

"Ya."

Jawaban yang lugas tanpa keraguan sedikitpun dari sana. Sanjaya menatap anaknya sangsi, lelaki itu menatap tepat ke dalam mata Raka, mencoba mencari titik kebohongan di sana.

"Apa kamu benar-benar mencintai dia?" Tanya Sanjaya sekali lagi dengan nada sedikit penuh penekanan.

"Iya." Jawab Raka sama tegasnya dengan jawaban yang ia berikan tadi, membuat ayahnya menghela napas berat.

Mereka sedang berada di kamar inap Raka, berdiri saling berhadapan. Cowok itu hendak bersuara saat ayahnya sudah terlebih dahulu menyela.

"Papa tidak perduli kamu mencintai dia atau tidak tapi yang jelas kamu harus tetap bersama Kayla nanti."

Raka mendengus seraya terkekeh sinis. "Bahkan ketika Raka udah dikasih waktu tinggal dua bulan lagi, papa masih mikirin perjodohan itu?"

"Apa papa gak pernah mikir kalo anak papa ini bisa mati kapan aja?! Sebenarnya yang papa sayang itu Raka atau reputasi papa hah?" Tanya Raka membuat Sanjaya bungkam seketika. "Jawab pah! Jawab!"

Sanjaya membuka mulutnya hendak menjawab semua perkataan Raka, tapi lelaki yang kini menginjak usia kepala lima justru malah menutup kembali mulutnya.

Gak bisa jawab kan?!

Raka semakin menatap tajam ayahnya. "Permintaan terakhir dari Raka, jangan paksa Raka buat nurutin semua perintah dari papa. Karena mulai hari ini, Raka gak mau nasib dua bulan Raka diatur sama papa." Ucapnya final, Ia meninggalkan Sanjaya yang tertegun di tempatnya.

Raka meninggalkan kamar inapnya dengan emosi yang tak bisa ia bendung lagi, cowok itu pergi ke toilet pria untuk membasuh wajahnya sebentar di wasteful. Raka menggeram marah saat menatap bayangannya di cermin toilet.

Cowok itu berpikir sejenak, kenapa jalan hidupnya serumit ini? Setelah divonis usianya hanya tinggal beberapa bulan lagi, Raka masih harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya tidak pernah berubah, selalu saja memaksakan kehendak.

Ingin rasanya Raka 'pergi' hari ini juga, tetapi ia teringat akan Milenia.
Bagaimana nasib gadis itu setelah ia tiada nanti? Apa Milenia akan senang mendapati kenyataan bahwa Raka telah pergi untuk selama-lamanya? Atau malah sebaliknya?

Semuanya terasa tabu bagi Raka, mengingat ia hanya tau jika ia yang mencintai Milenia sedangkan gadis itu mungkin hanya membencinya. Walau masih tersisa beberapa persen kemungkinan Milenia memiliki perasaan yang sama dengannya.

Dan Raka ingin mewujudkan beberapa persen kemungkinan itu disisa akhir hidupnya. Meski usia tidak akan ada yang tau, tapi Raka ingin dua bulan terakhirnya bisa berakhir dengan indah.

Tanpa kebencian diantara Milenia dan dirinya.

Gue bakal berusaha dapetin hati lo lagi Mil, dan kali ini gue janji bakal jaga hati lo sampai saatnya tiba.

Raka's Missions! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang