That was amazing. You hurt me before all I gave it to you.
~Milenia
****
Milenia terbangun dengan kepala pusing, ia melihat dirinya terbungkus selimut.
"Perasaan gue semalem gak pake selimut deh?"
"Apa mungkin gue ngigau?"
Milenia menggeleng, gadis itu langsung bangkit dan menoleh heran saat baju seragam masih melekat di tubuhnya.
"Gue ketiduran! Dari sore gue bangun jam segini?" Milenia menoleh ke arah jam dinding yang ada di kamarnya.
Gadis itu berjengit tak percaya saat jarum jam menunjukan pukul 7 pagi. Ia segera berlari menuju toilet, saat tengah menggosok giginya dengan terburu-buru Milenia segera tersadar.
"Lah, sekarangkan libur. Kenapa gue harus buru-buru?"
Milenia menyelesaikan ritual paginya dengan santai. Dia keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di badannya.
Milenia mengeringkan rambutnya sebelum memakai baju dan keluar dari kamarnya. Gadis itu menatap kamar Raka sebentar lalu mulai turun melalui tangga.
Dia beniat untuk berkeliling menyusuri komplek perumahan dimana ia tinggal sekarang. Sudah berbulan-bulan lamanya ia pindah ke rumah ini, dan belum sempat mengetahui lingkungan sekitar.
"Udah lama gue tinggal disini, baru kali ini gue keluar jalan-jalan deket rumah."
"Ma?" Milenia mencari Nida untuk ijin keluar sebentar, namun sosok yang ia cari tak kunjung ia temukan.
"Mama kemana ya?" Pertanyaannya langsung terjawab ketika Raka turun dari lantai atas seraya membawa ponselnya.
"Mama katanya lagi ke Toko. Lo mau kemana kok udah rapih?"
Cukup lama Milenia tak menjawab, gadis itu masih marah dengan kenyataan bahwa Raka hanya mempermainkannya.
"Gue mau keluar."
Milenia berjalan melewati Raka setelah mengatakan hal itu. Raka menautkan kedua halisnya bingung dengan tingkah Milenia dari kemarin hingga sekarang.
"Mil?" Panggilnya namun tak digubris oleh Milenia.
Raka menghela napas, apalagi sekarang? Ada apa dengan Milenia? Kenapa gadis itu tiba-tiba mendiamkannya seperti ini?
Raka menyusul Milenia, cowok itu melihat Milenia tengah berjalan menyusuri komplek perumahan. Sampai akhirnya dia berhenti dan menoleh kebelakang.
Milenia menatap Raka jengah, ia mendekati cowok itu dengan emosi yang cukup meledak-ledak.
"Mau lo apa sih hah?! Mau gue jatuh cinta sama lo?!"
Selamat, lo berhasil.
Raka terkejut bukan main, Milenia tahu mengenai hal ini? Tapi dari siapa?
"Kenapa kaget? Iya? Gausah kaget, gue tau sendiri kok."
Milenia mendekat, ia berbisik dengan mata menatap Raka tajam.
"Lo pengen menang dari Regaf kan? Selamat, lo menang."
Butuh beberapa menit lamanya Raka mencerna perkataan Milenia, sampai ia sadar maksud dari ucapan gadis itu. Namun sayangnya, Milenia telah menghilang pergi menyusuri komplek perumahan.
***
Raka tidak boleh sampai terlambat, ia harus pergi menemukan Milenia. Jika tidak, kesalah pahaman ini pasti akan terus berlanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka's Missions! [COMPLETED]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Is it possible to fall in love when all you know is hate? Milenia baru saja kehilangan Ayahnya, dan harus tinggal bersama keluarga Andara yang tak lain adalah keluarga Raka. Serangkaian rencana yang Raka susun untuk mengusir gadis itu...