Entah berapa kali aku berbicara benci ketika hatiku meneriaki kata cinta.~Raka
****
Raka barusaja memasuki kelasnya, XI IPS 1. Ia berjalan cepat kearah bangkunya berada.
"Loh.. kok—" ucapan Zico terputus.
"Gak usah nanya." Raka menatap Zico datar.
"Yee, pagi-pagi udah galau aja lu!" Robi yang duduk paling pojok belakang meneriakinya.
"Cot."
"Wes santai bro, santai." Kenzo menepuk pundak Raka, berniat menenangkan cowok itu namun yang ia dapat justru tatapan sinis dari Raka.
"Kaya yang gak pernah marah aja." Celetuk Riki.
Kenzo menatap Riki tajam. "Enggak tuh."
"Dihh gak ngaku," cibirnya.
Sean yang satu bangku dengan Raka, menatap keduanya berbinar.
"Ayo berantem!"
"Setdah si Sean, sekalinya ngomong enggak ada gunanya." Heran Zico, sambil menggelengkan kepalanya.
"Tau tuh! Giliran ada yang berantem aja seneng liatinnya, eh pas diajak berantem kagak mau." Robi ikut mengompori, membuat Raka semakin kesal mendengarnya.
"Lo pada bisa diem gak sih?!"
"Kagak." Ucap mereka serempak.
"Lo hari ini kenapa dah? Kaya kurang ion gimana, gitu?" ujar Zico, heran. Membuat Raka menatapnya penuh kekesalan.
Awalnya Zico pikir Raka akan memarahinya tapi yang terjadi justru cowok itu malah memegangi wajahnya lalu sesekali merabanya.
"Emang iya? Muka gue pucet?" tanya Raka polos.
"Lahh sianjir, gue kira bakalan ngamuk."
Raka menghela napas sebelum kembali menatap papantulis yang berada di depan.
"Gue lagi bad mood."
"Hah?" beo Zico, menatap Raka aneh.
"Kenapa lu? PMS?" tanyanya.
Seketika Kenzo dan Riki tertawa ngakak.
"Ih! Bang Zico peka banget deh, jadi tambah cinta uh!" Riki memukul bahu Zico lebay, seperti gestur seseorang dengan kepribadian melambai.
Sedangkan Sean menatapnya jijik.
"Lain babaturan urang." Ucap Robi.
"Not mai pren." Ucap Zico seraya bergidik ngeri.
Raka mendengus, Sean yang menyadari hal itu menatapnya datar, "kalo lo punya masalah, cerita sama gue." Ucap Sean.
"Pokoknya gue gak akan biarin dia betah tinggal di rumah gue."
"Maksud lo apa sih Rak, perasaan dari kemaren lu ngomong kagak jelas mulu deh." Zico menatapnya semakin heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka's Missions! [COMPLETED]
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI] Is it possible to fall in love when all you know is hate? Milenia baru saja kehilangan Ayahnya, dan harus tinggal bersama keluarga Andara yang tak lain adalah keluarga Raka. Serangkaian rencana yang Raka susun untuk mengusir gadis itu...