4. Kejadian yang tidak di inginkan

8.8K 499 39
                                    

Aku pikir terlambat untuk menyadari semuanya. Tapi, apakah masih terlambat juga untuk aku mengungkapkannya?

Bahwa aku mencintaimu.

~Raka

****

Raka mendesis pelan ketika ia melihat Milenia baru saja memasuki kantin.

Dia masih merasa malu dengan kelakuannya semalam yang membuat Milenia berteriak dan pergi dari kamarnya.

"Kenapa lo?" tanya Riki membuat Raka seketika menoleh.

"Hah? Enggak, gapapa."

Riki mendekatkan mulutnya ke samping telinganya. "Gimana rencana yang kemaren?" bisiknya.

"Rencana? Rencana apa–" ucapan Raka seketika terhenti ketika mengingat kejadian semalam.

"O–oh itu..."

"Kenapa? Kenapa? Berhasil gak?" tanya Riki semakin penasaran.

"Ngomongin apa nih? Pake berhasil-berhasilan?" tanya Kenzo ikut penasaran.

"Berhasil ngapain emang? Siapa yang menang lotre?" tanya Robi semakin tidak jelas.

"Aish! Bukan lotre!" kesal Raka.

Dia menundukan kepalanya. Rencana semalam gagal total karena Raka lupa memakai bajunya sebelum membukakan pintu untuk Milenia.

Ia berencana untuk mengganggu Milenia ketika gadis itu sedang tertidur dengan membuat suara-suara menakutkan. Supaya Milenia menyangka jika itu ulah Makhluk halus bukan ulah dirinya.

Tapi sayang, rencana yang telah disusun sedemikian rupa menjadi gagal total karena kecerobohan yang dilakukannya membuat Raka malu seketika jika mengingat itu semua.

"Lah terus apa dong?"

"Itu.. si Raka katanya dia ma–"

"Heh! Dia bilang ENGGAK YA ENGGAK! Kok lo nyolot banget sih?!"

Ucapan Riki seketika terpotong saat suara Ataya tiba-tiba memenuhi seluruh penjuru kantin.

"Bukannya lo juga nyolot?" seorang siswa dengan penampilan acak-acakan berdiri di dekat meja yang tengah diduduki Milenia dan temannya.

"Gue nyolot karena lo yang pertama nyolot! Nyadar gak sih lo?" Ataya berdiri seraya mengepalkan tangannya.

Milenia yang sedari tadi melihatnya langsung berdiri memegangi tangan Ataya.

"Udah Ta udah, jangan diladenin. Mending kita ke kelas aja." Ajak Milenia, membuat yang lainnya mengangguk setuju.

Sedangkan siswa yang berdiri tak jauh dari Milenia justru menampilkan senyum miringnya.

"Tuh, Mile aja nyuruh lo sama yang lain ke kelas biar Mile sama gue aja di kantin. Lagian gue gak bakalan apa-apain dia, paling cuma minta id line nya doang."

Ataya hampir saja memukul siswa tersebut sebelum Raka berdiri di antara keduanya.

"Lo gak berhak deketin dia."

Raka's Missions! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang