Aku lupa kapan terakhir kali tertawa lepas tanpa beban. Tolong ingatkan aku kembali, supaya aku tidak lupa pula bagaimana cara nya tertawa ketika banyak beban.~Milenia
****
"Nah, Mil ini kantin sekolah kita. Lo bisa makan apaaaa aja di sini!" ucap Sabrina seraya merentangkan tangannya lebar-lebar.
"Buset, tangan lo kena muka gue!" kesal Vivian, dengan cepat ia mengambil kaca dari sakunya.
"Tuh kan, bedak gue jadi luntur gara-gara kena tangan lo yang bau terasi itu!" Vivian menunjuk lengan Sabrina yang tadi mengenai wajahnya.
"Yaelah, tinggal dibedak lagi apa susahnya sih?" kesal Ataya.
"Heh Tai, ini bedak mahal tau! Kalo keseringan dipake nanti cepet habis dong, terus gue pake apa nanti?!" tanya Vivian tak kalah kesal.
"Tepung." Jawab Sabila asal.
"Wehh nama gue Ataya, bukan Tai! Enak aja maen ganti nama orang!"
Milenia sedari tadi hanya bisa menatap mereka sambil tersenyum.
"Jangan didengerin Mil, mereka emang suka gitu. Mending sekarang Mile mau makan apa? Mumpung waktu bel masuk masih lama." Ucap Narima yang sedari tadi diam mendengarkan.
Milenia tersenyum hangat, seingatnya di sekolahnya yang dulu, tak ada satupun yang mau menjadi temannya. Tapi sekarang disini ia malah mendapatkan kebalikannya.
"Pesenin apa aja, yang enak disini."
Narima menatap ke sekeliling, lalu kembali menatap Milenia cemberut. "Yahh, disini semua makanannya enak-enak Mil."
Ataya yang mendengar kata makanan langsung menyahut. "Gue! Gue! Gue pengen soteng Rim! Beliin!" ucapnya heboh.
"Gue dong gue! Gue pengen bakso Mang Jabrig!" seru Sabrina ikutan heboh.
Narima yang berada di dekat Sabrina langsung menyumpal mulutnya dengan tisu yang ada di meja.
"Ih berisik Sab!"
"Gue Pizza aja deh," ucap Vivian yang langsung mendapat toyoran di kepalanya dari Ataya.
"Heh siluman bedak! Disini gak ada Pizza!"
"Ya diadain dong!" ujarnya sewot.
"Rim, beliin Vivi bakso aja tapi jangan pake kuah, jangan pake mie, jangan pake toge apalagi bihun dan jangan pake bakso. Sambal sama micin aja, yang banyak." Kesal Ataya.
"Oke sip! kamu Bil, mau beli apa?" tanya Narima, lelah mendengar ocehan mereka.
Sabila diam beberapa saat membuat Ataya dan Vivian memberengut kesal.
"Cepetan lu mau apa!?" Kesal Sabrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka's Missions! [COMPLETED]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Is it possible to fall in love when all you know is hate? Milenia baru saja kehilangan Ayahnya, dan harus tinggal bersama keluarga Andara yang tak lain adalah keluarga Raka. Serangkaian rencana yang Raka susun untuk mengusir gadis itu...