setidaknya, aku punya ibu.
.
Hari ini umurnya delapan tahun. Dua tahun lalu, ayahnya pergi. Tidak pernah kembali, sampai detik ini. Tidak pernah melindunginya lagi, melindungi ibunya pun tidak. Tidak pernah menjadi pahlawannya saat orang-orang menyakitinya. Tidak pernah lagi datang dan menguatkannya seperti yang ia lakukan dulu. Tidak pernah. Sama sekali tidak.
Saat ini, satu-satunya pahlawan Jimin hanyalah sang ibu. Satu-satunya yang melindunginya, hanya ibu. Ibu yang teramat dicintanya. Ibu yang menjadi sandarannya saat dunia terasa begitu berat. Hanya ibu.
Jimin merasa tak perlu memiliki orang lain lagi, selama ia memiliki ibu. Selama ia memiliki sosok sehebat ibunya. Yang rela bekerja keras demi sekolahnya, demi mereka berdua. Yang rela terjaga di malam hari namun tetap tersenyum saat menyiapkan sarapan untuknya. Yang dengan senang hati membelikannya sepatu baru dengan jerih payahnya.
Jimin mencintai ibu. Ibu juga mencintai Jimin.
Begitu saja, dan Jimin merasa begitu lengkap.
Lengkap─sangat sempurna, sebelum ia menyadari apa yang dilakukan ibu demi dirinya. Apa yang dilakukan ibunya saat malam menjelang. Apa yang dikerjakan ibunya saat ia sudah terlelap.
Dan untuk yang kedua kalinya, Jimin kembali hancur.
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
❛anxiety❜ ─ pjm.
FanfictionSometimes─many times, it kills you. it kills me. [Bahasa] ; Mature for language, violence, etc. ─2018, Bwikuk.