─d.

644 152 30
                                    


Setelah mengobati lengan Jimin, Taehyung menghempaskan bokongnya pada lantai dingin. Kedua tangan diletakkannya di belakang, guna menumpu tubuhnya. Ia melirik lengan seragam yang dikenakan Jimin, lalu menghela. 


"Kau tidak bawa baju ganti?"

Jimin menggeleng.

"Bagaimana dengan baju olahraga?"

"Orang-orang pasti mencurigaiku."

"Katakan saja bajumu basah saat di kamar mandi,"

"Kau pikir ada yang mau mendengarkan orang gila sepertiku?"

Taehyung menghela lagi. "Ayo pulang ke rumah saja."

"Nanti ibuku─"

"Rumahku." Putus Taehyung gemas. Jimin yang banyak alasan seperti ini benar-benar membuatnya kehabisan kesabaran. "Tas kita nanti ku titipkan ke orang. Masalah izin, biar ibuku yang mengurus kalau kita sudah di rumah."

Jimin terdiam. Ia terkekeh parau sambil memukul udara. "Kau baik sekali. Apa tidak takut menyesal, Taehyung-a?"

Kali ini, Taehyung yang terkekeh. "Justru aku menyesal kalau tidak 'baik sekali', bodoh. Aku sudah bersumpah, bukan?"

"Ini menggelikan tapi─Terima kasih, Taehyung."

"Kau menggelikan," Taehyung terbahak. "Ayo membolos, Jimin-ie."



Jimin mengangguk setuju. Ia menyambut uluran tangan Taehyung, membiarkan Taehyung menariknya agar berdiri. Sambil membersihkan celananya dari debu yang menempel, Jimin mengomel kalau ia tidak suka dipanggil 'Jimin-ie'.


"Tapi ibumu memanggilmu begitu."

"Hanya ibuku yang boleh memanggilku begitu, tau!"

Seringainya mengembang. "Hmmm, Jiminie anak ibu yang manis?" Lalu sebelum Jimin meluapkan amarah, Taehyung lebih dulu berlari meninggalkannya.



"KIM TAEHYUUUNG!!!"






Nah, rasanya dunia akan lebih indah kalau hanya ada Taehyung dan Jimin saja, kan?


to be continued.


hello theree
aku mau tanya pendapat kalian di sini, may I?

Jadi berhubung cerita ini 95%nya Jimin Side,
gimana kalau aku buat satu part yang isinya Taehyung Side? Semacam, sisi pandang Taehyung yang sebenarnya perihal Jimin yang dulu dan yang sekarang? ada yang tertarik gak?

Aku gak janji bakal memuaskan but─aku kepengen bikin, sih..

Jadi, gimana?
Should I write it?

❛anxiety❜ ─ pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang