Part 1

23.9K 929 10
                                    

Kota konoha dimalam hari tak ubahnya seperti pagi hari, kota yang selama 24 jam nonstop masyarakatnya selalu beraktifitas, tidak peduli itu tengah malam ataupun pagi buta, semuanya bergerak layaknya roda yang berputar kencang, tak ada hari santai untuk mereka. Kehidupan malam selalu tersedia untuk mereka, entah untuk melepas penat mereka karena tekanan pekerjaan ataupun yang lainnya.

Kota konoha selalu menyajikan hiburan tersendiri diwaktu petang. Seperti sebuah club malam dipusat kota konoha, Taka’s club, lampu-lampu  warna warni yang berkedap kedip dan musik dari DJ menghentakkan lantai dansa, membawa kesenangan tersendiri bagi mereka yang menyinggahinya. Pria, wanita, tua, muda, duda, janda, beristri, beranak, semua tercampur menjadi satu. Tidak memberi sekat perbedaan. Semua bercampur membentuk warna kehidupan tersendiri.

Seperti sekumpulan anak muda yang tengah menikmati malam di Taka’s Club, menikmati waktu mereka dengan hingar bingar club. mereka yang berada di lantai dua, kelas VVIP, dimana hanya beberapa orang saja yang diperbolehkan untuk menikmatinya, mereka yang mempunyai akses khusus dengan kartu member khusus yang dibolehkan untuk memakainya, dimana layanan terbaik akan mereka dapat disini.

Mereka tengah duduk-duduk santai ditemani oleh minuman keras merek terkenal dengan kualitas terbaik beserta beberapa p*lcr tebaik milik club ini, salah satu dari pria-pria itu yang bernama Suizetsu bahkan sudah mencumbu pasangannya ditempat tanpa malu, membuat teman-temannya menggeleng keras.

“carilah kamar sui, kau  memalukan”, tegur salah satu dari mereka yang bernama Sai,  dia sendiri sendang memangku seorang wanita bayaran yang berambut perak dengan aset besar. sesekali wanita itu sengaja menggoda mangsanya dengan menggesekkan dadanya pada Sai, Sai yang laki-laki normal tentu saja tergoda dengan hal itu, dia meresponnya dengan meremas bokong sintal milik sang wanita hingga sang wanita mendesah, lalu dia mencium wanita itu dengan ganas.

“kau sama buruknya dengan sui Sai”, ucap Naruto yang setengah teler karena minumannya.

Shikamaru yang tengah menyesap martininya pelan tidak memperdulikan teman-temannya yang mulai lost control, kecuali bungsu uchiha yang berada diujung sofa yang tidak teganggu sama sekali. Dia tetap tenang menikmati minumannya.

“aku lega sekali kita bisa lulus dari universitas sialan itu ttebayoo”, rancau Naruto yang menegak minumannya. “tugas akhir itu benar-benar terasa mencekikku. Apa lagi dosen pembimbingkuu Orochimaru dan Ibiki sensei, Huaaaa... rasanya seperti dineraka”, lanjutnya.

Beberapa diantara mereka yang tengah duduk bersama Naruto terkekeh seraya mengenang pengalaman menulis tugas akhir semester mereka.

“kau benar Naruto. Tapi setidaknya aku tidak sesial kau hingga menjumpai Oro-sensei dan Ibiki-sensei”, celetuk Kiba menanggapi ocehan Naruto.

“kalian saja yang terlalu payah”, ledek Sasuke yang sedari tadi diam menyimak omongan Naruto.

“cih, dasar uchiha-teme, tentu saja bagi otakmu yang maha jenius itu tugas akhir ini tidak ada apa-apanya”, seru Naruto.

“hn, tentu saja”, balas Sasuke yang menyeringai kepadanya.

“KAU”,

“kau berteriak tepat ditelingaku sialan”, ucap Sai pelan  namun begitu menusuk.

Naruto kembali duduk seperti biasa, mencoba mengabaikan Sasuke yang menyeringai menang.

Dia menegak kembali minumannya,

*Ting

Lalu sebuah ide tiba-tiba melesat kedalam kepalanya.

“hey, teman-teman, bagaimana jika untuk merayakan kelulusan kita dari universitas sialan itu, kita berlibur bersama, anggap saja ini sebagai refreshing, rasanya kepalaku hampir meledak selama setahun ini menggarap skripsi yang hell sangat menyebalkan, ayolah”, cetus Naruto yang mengusulkan ide entah datang dari mana.

Let's say in Love ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang