Perkenalan singkat antara mereka membuat alur cerita tersendiri untuk mereka. Sasuke yang tiba-tiba saja berubah 180 derajad dari sosok aslinya sehari-hari, lupakan Sasuke yang jaim dan selalu menomor satukan egonya. Sasuke yang arogan dan mempunyai pride setinggi bulan, yang untuk melakukan sebuah percakapan hanya mengandalkan dua suku kata ‘hn’ untuk setiap jawabannya sudah tiada lagi. Kepribadiannya entah mengapa berubah seperti naruto yang hangat dan juga cenderung crewet. Lelaki itu terus saja mengoceh disepanjang waktu. Sesekali dia akan menyelipkan gurauannya pada Sakura. membuat gadis itu tertawa pelan atau sekedar menyungingkan senyuman manisnya.
(*aaah indahnya cinta)Sakura hanya menjadi pendengar setia, sesekali dia akan mengomentari atau menambahkan cerita tentang dirinya. Sakura merasa Sasuke adalah sosok lelaki yang baik. Baik, tampan, dan begitu hangat. Dia membuat Sakura sedikit merasa nyaman dengan kedekatan mereka sekarang. Hingga rasa-rasanya Sakura menjadi takut sendiri. Takut untuk berharap lebih, takut akan adanya perasaan terlarang yang melibatkan hatinya. Dia takut ... terlalu takut untuk menerimanya.
Dia lebih memilih untuk menepisnya kuat-kuat. Jelas sekali seorang pria sesempurna Sasuke berhak mendapatkan pendamping yang setara dengannya. Bukan wanita kotor sepertinya. Wanita yang bahkan tidak bisa menjaga kehormatannya. Dan wanita sebangkara yang menyedihkan. ‘jangan bermimpi untuk menggapainya Sakura, dia terlalu indah untuk kau impikan. Terlalu suci untuk dirimu yang kotor’, batin Sakura miris. ‘lagi pula, semua ini akan berakhir saat pesawat sudah mendarat nanti. Dan semua kedekatan ini... tidak akan ada artinya lagi, benarkan’, Sakura merasakan perasaan tidak rela.
‘setidaknya biarkan aku mencintainya sekarang tuhan. Biarkan aku berharap.... sampai pesawat ini akan mendarat. Selama itu aku akan membiarkan diriku jatuh cinta. Mencintai pria sesempurna dirinya’.
.
.
.
.
.
.
.
Tak ada yang dapat menggambarkan betapa bahagianya Sasuke sekarang. Dapat berkomunikasi dan dekat secara langsung dengan seorang gadis yang pernah menjadi objek fantasinya. Gadis cantik yang menjadi gadis favoritnya.
Gadis dengan senyum seterang purnama dan seindah musim semi. Bahkan jika diingat-ingat kembali, dia sempat mencuri ciuman darinya, walau pun dipipi. itupun secara tidak sengaja, disertai rasa sakit pula. Jika mengingat-ingat kejadian luar biasa antara dirinya dan Sakura membuat Sasuke merasa geli sendiri. Dapat dipastikan Senyuman tipis dan malu-malu terpati diwajah tampannya. Membuat orang yang melihatnya melting seketika.
Mata jelaganya selalu berusaha untuk terus menerus memperhatikan Sakura lekat-lekat. Mengamati gadis itu secara rinci. Tentang betapa manisnya gadis itu jika tersenyum. Kala matanya yang sebening tunas daun itu menyipit, membentuk kurva lengkung sempurna, tarikan otot pipinya membuat pipi itu terlihat begitu penuh disertai rona merah yang ketara dipipi ranumnya, membuat sasuke mati-matian menahan tangannya untuk tidak menarik pipi pink itu kuat-kuat, atau mengecup bahkan menggigitnya gemas. Ups...
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's say in Love ????
FanfictionSasuke harus menelan pil pahit karena ulah teman-temannya. Dia tidak bisa lari dari hukuman yang dijatuhkan oleh teman-temannya kepadanya. Dia diharuskan tidur dengan seorang gadis pilihan teman-temannya. Gadis yang tidak pernah dikenalnya Gadis si...