Part 13

7.8K 586 8
                                    

Sakura pov.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini genap 5 minggu aku dirawat dirumah sakit. Bukan tanpa alasan aku dirawat selama itu.

Aku sakit.

Itu yang dikatakan oleh dokter. Bukan fisikku, namun lebih kepada kejiwaanku.

Kematian nenek dan kejadian tragis dihutan tempo lalu, membuat tekanan tersendiri bagiku. Aku merasa tersiksa, segala memori buruk selalu berputar dalam benakku, hingga aku merasa tidak sanggup dan memilih jalan pintas yaitu bunuh diri, dengan harapan hidupku akan kembali tenang seperti sedia kala. Aku sudah cukup muak dan lelah dengan hidupku.

Tanpa sadar aku mengabaikan perhatian orang-orang yang berada disekitarku, orang-orang yang juga tulus memberikan kasih sayangnya padaku, seperti Ino dan seluruh keluarganya. setelah kejiwaanku sedikit mulai stabil, aku mulai dihinggapi perasaan bersalah kepada mereka. Mereka yang terluka karena tindakan bodohku. Mencoba bunuh diri lantaran tidak kuat menahan segala tekanan yang ada, seakan-akan aku adalah mahluk paling menyedihkan dibumi ini. Bodoh. Aku sungguh bodoh. Kenyataannya,  Aku tidak sendiri, aku memiliki mereka yang siap menerima dan menopang hidupku, Ino, bibi Koharu, dan paman Inoichi.
sekarang, sudah saatnya aku menata hidupku yang baru bersama mereka. Sedikit melupakan kesedihan dan keterpurukan ku karena ditinggal oleh nenek, dan melupakan kejadian mengerikan dihutan. Ambil sisi positifnya saja, setidaknya aku tidak hamil karena pemerkosaan tempo hari, dan aku mendapatkan pengganti nenek yang sudah tiada sekarang, bahkan lebih lengkap. Mereka ada untukku.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini, dokter mengatakan bahwa aku sudah diizinkan untuk pulang. Terlihat raut wajah bahagia dari paman, bibi dan juga Ino. Mereka memelukku, memberikan rasa nyaman dan kehangatan keluarga yang memang aku butuhkan.

Aku senang, akhirnya aku bisa pulang.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hari-hari berganti dengan cepat. Sejak aku keluar dari rumah sakit. Aku menjalankan aktivitasku seperti biasanya. sekolah, belajar dan terkadang berjalan-jalan bersama Ino. Paman Inoichi dan bibi Koharu melarangku untuk kembali bekerja part time kembali. Mereka bilang, tugasku selama tinggal bersama mereka adalah berlajar dengan giat, rajin dan tekun, Agar aku bisa menjadi anak yang membanggakan untuk mereka.

.

.

.

.

.

Waktu terus berputar.

Hari berganti minggu

Minggu berganti bulan

Dan bulan berganti tahun

Segalanya berjalan begitu cepat, kini aku dan Ino tengah mengenakan baju toga untuk upacara kelulusan masa Senior High School kami. Bibi dan paman begitu bangga pada kami. Ino lulus dengan predikat baik. Sedangkan aku... aku menjadi lulusan terbaik tahun ini. Dan aku bangga atas pencapaianku sekarang. Aku mendapatkan ucapan selamat serta pelukan hangat dari paman Inoichi dan bibi Koharu. Mereka bilang, mereka bangga dengan ku dan Ino yang kini sudah lulus dari senior high school. Kami berfoto bersama-sama sebagai kenang-kenangan kelulusan bersama.

Let's say in Love ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang