part 26

3.9K 398 32
                                    

Sasuke mengantar Sakura hingga didepan apartemennya.

“em, terima kasih sudah mengatarku uch-a-ah maksudku Sasuke”,

“-kun”, sambung Sasuke, “tambahkan sufix –kun dibelakang namaku”.

Sakura menunduk malu.

Sasuke mengulum senyumnya rapat-rapat.

“a-ano, Sasuke...-kun ingin mampir?”, dengan ragu Sakura menawarkan padanya.

Sasuke menimbang-nimbang, akhirnya dia menggeleng pelan, “mungkin nanti”,
Sakura mengangguk kecil.

Melihat wajah Sakura yang masih menunjukkan sikap malu-malunya membuat Sasuke begitu gemas. Kalau begini, bisa-bisa dia kehilangan kendali dan langsung menyerang Sakura.

“aku pulang dulu”, Sasuke mengusap puncak kepala Sakura lembut. Dia memberikan senyuman termanisnya sebelum akhirnya dia melangkah mundur menjauhi Sakura.

Sakura terdiam kaku. matanya menatap punggung pria itu yang kian menjauh. Dia memegangi area dadanya. ‘kami-sama’.

Deg deg deg deg

Jantungnya berpacu cepat, membuat Sakura panik. ‘aku tidak mencintainya kami-sama.... aku tidak mencintainya’.

.

.

.

.

Sasuke pulang kerumah dengan raut wajah yang begitu gembira. Senyum kecil tak pernah lepas dari bibirnya. Sesekali dia akan mendengus geli sendiri. Dan tersenyum semakin lebar.

“tadaimaa”, seru Sasuke memasuki rumah.

“okae_ri?”, Mikoto mengeryitkan dahinya mendapati putranya yang lain dari biasanya.

Sejak kapan putranya yang paket hemat dan ekonomis ekspresi kini terlihat berseri-seri begini.

“ohayo kaa-san”, Sasuke memeluk singkat Mikoto, dia bahkan mengecup kecil pipi ibunya. Sebelum akhirnya berlalu.

Mikoto semakin terheran-heran dengan sikap Sasuke. dia curiga anaknya sakit.

“oh, Sasuke. kau sudah pulang”, sambut itachi yang menggendong hana.

Dia mengangguk tanpa melunturkan senyumannya, “hay princess”, Sasuke menciumi permukaan wajah hana sampai bayi mungil itu merengek tidak nyaman karena ulahnya.

Itachi menjauhkan hana dari Sasuke, dia agak takut dengan keadaan Sasuke yang begini, “dimana si kembar?”,

Kini giliran Sasuke yang bingung, “si kembar siapa?”, wajahnya polos menatap balik itachi.

Itachi melotot pada adiknya, “anak-anakku bodoh, kau kan tadi kusuruh untuk menjemput mereka”, maki itachi padanya.

Sasuke tersentak, dia baru mengingatnya. Dia balas melotot pada itachi. ‘Damn it’.

“jangan bilang kau lupa menjemput mereka”, suara itachi terdengar mengerikan. Papa muda itu menatap kejam pada adiknya.

“A-ah, aku ... sial !”, secepat kilat Sasuke langsung berlari keluar. Dia mengutuki dirinya yang begitu bodoh. Bagaimana bisa dirinya lupa untuk menjemput kedua keponakannya. Hanya karena tidak sengaja bertemu dengan Sakura membuatnya melupakan tujuannya. ‘Oh kami-sama’. Sasuke mengerang dalam hati. Dia tidak yakin akan selamat dari bantaian kakak dan kakak iparnya kali ini. belum lagi kedua orang tuanya.

‘semoga dua bocah tengik itu masih disekolah’. Batin Sasuke.

.

.

Let's say in Love ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang