Sasuke memasuki villa, dia berjalan menuju dapur, disana sudah duduk teman-temannya, termasuk si baka dobe.
“yo Sasuke-teme, kau baru saja jonging eh”, sapa Naruto, dia tengah menikmati segelas ocha hangat dari cawan.
Sasuke menuang air digelas dan meminumnya, “hn, jangan lupa hukumanmu dobe”, dia menempatkan diri disalah satu kursi kosong.
Naruto cemberut, “dan jangan lupa hukumanmu itu teme perjaka tua”, balasnya.
Uhuk uhuk uhuk
Sasuke terbatuk tersedak minumannya sediri. Dia memberikan plototannya pada mahluk kuning disebelahnya. Ish... rasanya tidak sabar membuatkan liang lahat untuknya.
“jangan mulai lagi Naruto, Sasuke, ini masih pagi dan aku tidak mau mendengar pertengkaran kalian berdua”, Sai cepat cepat melerai mereka berdua sebelum keduanya terlibat cekcok berkepanjangan.
Pagi ini mereka sarapan dengan tenang, sesekali Naruto dan Suizetsu saling melemparkan lelucon dan meramaikan suasana, Sasuke hanya menimpali sesekali, tentu saja dengan kalimat ketusnya.
“jadi apa rencana kita hari ini?”, pancing Naruto pada semuanya.
“bagaimana jika kita memancing disungai biasanya”, usul Sai,
“aku lebih suka bermain air disungai itu daripada memancing itu membosankan”, tutur kiba.
“intinya hari ini kita akan pergi ke sungai benar”, simpul Naruto yang tumben sedikit pintar.
“tepatnya air terjun disungai, itu lebih bagus daripada hanya disungainya”, koreks Suizetsu dan disetujui oleh yang lainnya.
“hey bagaimana jika kita sekalian camping disana, itu pasti sangat menyenangkan”, usul Naruto
Semua orang mengangguk menyetujuinya,
“tumben otak bodohmu bisa digunakan Naruto”, puji Sai.
“gezz ... aku akan memutilasimu diperkemahan nanti pucat”, ujar Naruto sengit.
“sebaiknya kita segera berberes barang apa yang akan kita bawa, nanti siang kita berangkat”, ucap Shikamaru dengan malas.
Mereka mematuhinya, mereka berpencar mengangkut barang-barang bawaan mereka nanti.
Dua jam kemudian mereka tengah berkumpul diruang tengah, terlihat mereka semua sudah berkumpul siap lengkap dengan barang bawaan mereka masing-masing.
Shikamaru mengedarkan pandangannya, “apa semua sudah berkumpul semua”,
“sudah Shika, semua keperluan juga sudah siap, kita bisa berangkat sekarang”, jawab Jugo.
Shikamaru menganguk mengerti, “angkut barang-barang kalian, jeep sudah kusiapkan didepan supaya cepat kelokasi”,
Mereka bergegas keluar membawa barang masing-masing,
“wow kau menyiapkan dua jeep eh Shika”, puji Naruto yang menatap jeep hitam yang terlihat manly sekali untuk mereka.
Shikamaru mengangguk menjawab Naruto, “aku tidak mau berdesakan bersama barang bawaanmu”, jawab Shika sekenanya.
Naruto cemberut, dia baru akan mendebat Shikamaru, jika saja dia tidak diseret Sasuke, “ayo berangkat, jangan hiraukan rubah idiot ini”, ucapnya datar, Sasuke menempati kursi kemudi, disampingnya terlihat Sai yang tengah mengecek handycamnya, sedang dibelakangnya ada Naruto yang sudah mengoceh kembali, dia menghela napas, mobilnya mengikuti mobil Shika yang terlebih dahulu pergi.
Perjalanan kali ini terasa menyenangkan dan menantang, karena medan yang harus mereka lalui bukan medan yang mulus, mobil terus bergoyang terombang ambing karena mulusnya jalanan mereka. Belum lagi jalanan yang menanjak dan menurun dengan tajam. Dikursi belakang Naruto terus mengeluh mau muntah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's say in Love ????
FanfictionSasuke harus menelan pil pahit karena ulah teman-temannya. Dia tidak bisa lari dari hukuman yang dijatuhkan oleh teman-temannya kepadanya. Dia diharuskan tidur dengan seorang gadis pilihan teman-temannya. Gadis yang tidak pernah dikenalnya Gadis si...