"kau mengenal mereka Sai?",
Sai meringis dengan pertanyaan Sakura, "em, bisa dibilang begitu", Sai mengusap kedua kepala Haru dan Hiro.
"kalian kenapa bisa disini, dimana tousan kalian?", tanya Sai pada keduanya.
Hiro dan Haru hanya bisa menggeleng dengan raut wajah memelas.
Sai menghela napasnya, "Sakura, tak apa kan kalau aku mengantarkan mereka terlebih dahulu kerumah mereka, setelah itu aku baru akan mengantarmu kembali keapartemen",
Sakura mengangguk, "tak apa",
"baiklah, ayo kita masuk kedalam mobil, jii-san akan mengantarkan kalian pulang sekarang", Sai menggendeng mereka berdua menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari halte. Sakura mengikuti mereka dari belakang.
Sai membukakan pintu penumpang bagian belakang untuk si kembar. Setelah keduanya masuk, dia membukakan pintu untuk Sakura dikursi depan. Sakura tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Setelah memastikan Sakura sudah duduk dengan nyaman dikursi depan. Dia langsung berlari kecil untuk menempati kursi pengemudi.
"jii-san", panggil Haru membuat Sai menolehkan kepalanya kebelakang.
"ada apa Haru?", tanya Sai pada salah satu dari mereka.
"apa ... apa nee-chan itu boleh duduk dibelakang bersama kami", pintanya dengan raut wajah memelas.
Sai menatap Sakura yang kini juga tengah menatapnya, dia bertanya dengan Sakura melalui isyarat mata.
"bolehkah?", tanya Haru kembali pada kedua orang dewasa yang tengah mempertimbangkan jawaban mereka.
Sakura tersenyum dan mengangguk pada Sai, lalu dirinya melepas sitbelt yang sudah dia pasang, "tentu saja boleh", balas Sakura. dia beralih duduk dikursi belakang tepatnya ditengah diantara Hiro dan Haru.
Haru tersenyum lebar seraya menatap Sakura lekat-lekat, membuat gadis itu membalas senyum Haru tidak kalah lebar. Haru menyenderkan dirinya dilengan Sakura. dia terlihat nyaman dengan posisinya yang menyender pada Sakura.
Sedangkan saudaranya hanya mendengus melihat kelakuan saudara kembarnya. Tapi matanya sedikit-sedikit melirik Hiro yang tampak nyaman dalam pelukan Sakura. apa lagi nee-chan cantik itu kini tengah mengelus surai legam Haru dengan sayang. Haru yang diperlakukan begitu tampak sangat nyaman, sesekali tangannya merogoh cookies yang diberikan Sakura pada mereka berdua dan memakannya dengan hikmat.
Sakura terkekeh melihat sikap Hiro yang terlihat sangat jaim dengannya.
Sakura menarik Hiro untuk bersandar padanya, Hiro bergerak-gerak ingin dilepaskan. Sakura hanya tertawa saja melihat usaha Hiro lepas dari belitannya.
Hiro menyerah, anak itu sudah tidak bisa melawan lagi, terpaksa dia tetap dalam posisi dalam rengkuhan Sakura, gadis muda itu juga ikut mengelus kepala Hiro dengan sayang, membuat anak laki-laki itu merasa tenang.
Sai yang diam-diam melirik lewat spion depan tersenyum, 'she'll be the best mom'.
Sakura memergoki Sai yang tengah menatap dirinya diam-diam dari kaca spion depan. Wajahnya kembali bersemu merah malu. Dia berusaha untuk mengabaikan geleyar aneh yang merambati hatinya. Rasanya aja beribu kupu-kupu yang tengah menggelitiki perutnya.
Sai terkekeh pelan melihat raut wajah malu-malu Sakura yang terlihat sangat manis. Ahh, dia benar-benar jatuh cinta dengan kembang gulanya.
.
.
.
Mobil Sai memasuki mansion besar uchiha, rumah besar bergaya eropa clasik yang sangat besar. Didepan rumah terdapat kolam air lengkap dengan patung seorang wanita yang mengucurkan air dari kendi ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's say in Love ????
FanfictionSasuke harus menelan pil pahit karena ulah teman-temannya. Dia tidak bisa lari dari hukuman yang dijatuhkan oleh teman-temannya kepadanya. Dia diharuskan tidur dengan seorang gadis pilihan teman-temannya. Gadis yang tidak pernah dikenalnya Gadis si...