1

14.5K 984 84
                                    




October 2017 ㅡ



Cuaca dingin di malam hari seperti ini membuat gadis itu segera mempercepat langkahnya. Mantel tebal serta syal tak membuatnya cukup hangat.



Meskipun ia berpakaian sangat tertutup seperti mulai dari topi, masker, kacamata, dan sarung tangan yang semuanya berwarna hitam, yang tentu menyempurnakan penyamarannya. Tetapi hawa dingin di sekitarnya tetap saja menusuk ke dalam kulit putihnya itu.



"Euhhh.. kenapa hari ini sangat dingin sekali! Kalau tahu akan begini aku berangkat dengan manajer unnie saja! Ugh sebal!" gerutunya sebal.



Gadis itu tak henti-hentinya menggerutu sampai ia tak memperhatikan langkahnya dan menabrak bahu seseorang di depannya.



"Ehhh! Maaf saya tak memperhatikan jalan" sahut gadis itu sambil membungkukkan badannya.



Saat ia kembali berdiri, ia melihat seorang pria dengan rambut putih seputih salju dengan kulit putihnya yang pucat sedang menatapnya dengan datar.



Pria itu tak menampakkan wajahnya karena ia juga memakai masker hitam sama seperti dirinya, hanya saja topinya tadi sempat terjatuh karena keduanya bertabrakkan. Rambut putihnya sangat mencolok di saat malam hari seperti ini. Angin malam yang dingin membuat rambut putih itu terhempas tak beraturan dan menerpa manik kelamnya.



"Hm.. tak apa" sahut pria itu dingin.



Saat Jisoo—nama gadis yang sedari tadi disebut— menyadari bahwa topi milik lelaki itu terjatuh, ia segera mengambilnya. Namun, di saat yang sama, pria itu pun akan mengambil topinya.



Tangan mereka bersentuhan sekejap, dan mereka pun secara tak sengaja bertatapan kembali. Waktu seakan berhenti untuk mereka berdua.



Jisoo terpukau akan pemandangan yang amat sangat langka di matanya. Ia melihat manik biru yang sangat indah dari pria itu, matanya sangat indah, mata itu lebih besar dari lelaki pada umumnya. Sebelumnya, Jisoo tidak memperhatikan manik lelaki itu.



Setelah pria itu mengambil topinya dan memakaikannya kembali. Ia melihat gadis itu yang masih menatapnya penuh dengan kekaguman. Ia mengibaskan tangannya di depan mata Jisoo.



"Hey! Down to earth girl!" sahut pria itu sambil terkekeh pelan.



"Ah.. maafkan aku" sahut Jisoo yang kini sedang salah tingkah. Ia pun berdiri dan membungkukkan badannya untuk meminta maaf dan segera berlalu dari pria yang kini masih menatapnya keheranan.



Kemudian pria itu mengangkat sudut bibirnya sehingga membuat segurat senyum yang terhalang oleh masker hitamnya itu sembari menggelengkan kepala. Pria itu pun kembali melangkahkan kakinya menuju tempat tujuannya.



Untung saja Jisoo juga memakai masker, sehingga semburat merah di pipinya tak akan terlihat oleh pria itu. Namun, hanya tingkahnya saja yang tak bisa ia sembunyikan.








❄❄❄






Sesampainya di dorm, Jisoo segera menuju kamar. Tetapi sebelumnya, ia melihat ketiga sahabatnya itu sedang menonton acara kartun di tv.



"Eoh unnie! Unnie sudah datang! Ayo nonton bersama kami" sahut gadis berambut oranye yang bernama Lisa, melambaikan tangan panjangnya dengan heboh kepada Jisoo.



Possessive Jack FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang